Reporter : Rahmat R.
KENDARI – Majelis Agama yang diwakili lima tokoh agama yang diwakili Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sultra, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sultra, Badan Kerjasama Gereja (BKSG) Sultra, Vikaris Ekiskopal (Vikep/Pastor) dan Ketua Lembaga Pembinaan Keagamaan Budha (LPKB) Sultra menyerukan untuk melakukan penanganan penyebaran Virus Corona (Covid-19).
Mencermati perkemnangan penyebaran virus mematikan para Pimpinan Majelis Agama di Sultra menyerukan dan mengajak umat beragama untuk agar memperhatikan lima hal penting ini selama masa darurat wabah mematikan ini.
Adapun lima point yang dikumandamkan tersebut adalah:
1. Mengajak kepada seluruh umat beragama untuk waspada dan tetap tenang tidak panik dan tidak cemas dengan penyebaran Covid-19 di Sulawesi Tenggara serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan memperbanyak beribadah dan berdoa memohon perlindungan dan keselamatan kepada Tulan Yang Maha Esa sesuai keyakinan dan tata caranya masing-masing.
2. Sehubungan dengan himbauan Pemerintah untuk berdiam diri di rumah (stay at home) dan menjaga jarak fisik (physical distancing untuk mencegah dan menghentikan laju penyebaran Covid-19 maka dengan ini menyampaikan.
A. ibadah sebagai kewajiban beragama tetap ditunaikan secara mandiri/ bersama keluarga di rumah, dan untuk sementara waktu tidak dilaksanakan secara berjamaah (bersama-sama) di rumah-rumah ibadah
B. Menghindari kontak fisik secara langsung dengan orang dan tidak melaksanakan kegiatan di rumah-rumah ibadah menghadirkan banyak orang dalam bentuk apapun, dan lingkungan masyarakat yang
C Menjaga dan memelihara kebersihan diri dan lingkungan serta meningkatkan budaya hidup sehat diantaranya dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas, berolahraga secara rutin dan teratur serta mengatur pola makan yang baik dan sehat.
3. Semua umat beragama wajib mentaati ketentuan dan himbauan Pemerintah. Pemerintah Daerah dan Pimpinan Majelis Agama dalam percepatan penanganan penyebaran Covid-19 di wilayah hukum Provinsi Sulawesi Tenggara
4. Menjaga kerukunan antar umat beragama, kerukunan interen umat beragama dan kerukunan interen antara umat beragama dengan Pemerintah serta mempererat persatuan dan kesatuan seluruh elemen masyarakat untuk secara aktif bekerjasama bahu-membahu mencegah penyebaran Covid-19 sebagai musuh bersama yang harus dicegah dan dilawan secara bersama-sama;
5. Menggunakan media sosial secara bijak dan tidak berlebihan dengan tidak menyebarkan berita bohong (hoax) atau berita i informasi yang belum diyakini kebenarannya, khususnya terkait Covid-19 yang berpotensi menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat;
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan seruan Majelis Ulama dalam Penanganan Covid-19 adalah bentuk pernyataan sikap bersama untuk mengatasi virus corona yang cepat di suluruh dunia termasuk di Sultra.
“Apresiasi pada semua tokoh agama dan tokoh masyarakat. Ini bukti kita tidak mau lihat masyarakat kita menderita karena Covid-19,” kata Ali Mazi.
Ia melanjutkan, para tokoh hadir bersama pemerintah agar menghindari masalah penyebaran Virus Corona. “Ini tidak ada masalah besar, Alhamndulillah Sultra belum terlalu besar masih tetap tiga positif. Satu dokter dan tiga perawat negatif padahal Sebelumnya berstarus PDP,” terang dia.
Politisi Nasdem ini menyebut, dalam rangka memerangi Virus Corona harus dibarengi dengan doa dari ulama dan semua masyarakat agar Bumi Anoa terhindar.
“Semua ini demi keselamatan dan Kesehatan kita bersama. Insya Allah kita provinsi pertama yang mengajak para ulamanya dan provinsi lain jga mengikuti langkah kita ini,” tukasnya.
Untuk diketahui, perwakilan Majelis Agama dalam acara ini adalah K.H. Mursyidin, Ketua MUI Prov.Sultra, I Nyoman Sudiana, Ketua PHDI Prov.Sultra, Marten Sambira, Ketua BKSG Prov.Sultra, Pastor Willibrordus Welle PR, Vikep Kevikep, Prov.Sultra dan Hery Thunru, Ketua LPKB Prov.Sultra.
