Reporter : Rahmat R.
Editor : Kang Upik
KENDARI – Rencana pembanungan Jalan Wisata Toronipa nampaknya akan berjalan sesuai dengan rencana yang diharapakan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi dan Lukman Abunawas (AMAN).
Dalam sosialisasi rencana tersebut bersama masyarakat di Kantor Camat Kendari, Selasa (30/7/2019), Ketua Tim Percepatan Pembangunan Jalan Wisata Toronipa, Nur Endang Abbas menyebut rencana itu mendapat respon baik dari masyarakat.
“Tadi barusan kita sosialisasi terkait jalan wisata ini dan pada dasarnya masyarakat mendukung. Karena memang kondisi jalan saat ini sudah tidak layak dan diharapkan memang ada pembangunan lebih baik,” kata Asisten II Gubernur Sultra ini.
Dalam pertemuan tersebut, Pemprov Sultra juga menyerap banyak aspirasi dari masyarakat serta masukan yang disampaikan.
“Salah satunya terkait situs sejarah yang ada di Kecamatan Kendari, yang tidak boleh menjadi lokasi pembangunan jalan wisata Toronipa. Mereka minta, agar situs-situs budaya, sejarah itu dipertahankan. Kemudian akses usaha di lokasi wisata, bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan,” kata Endang.
BACA JUGA :
- BNNK Muna Tangani 13 Kasus dari 6 Target Penyalahgunaan Narkoba di 2024
- Lantik Pj Wali Kota Kendari dan Pj Bupati Muna Barat, Andap Budhi Revianto: Kerja Disiplin dan Utamakan Kepentingan Masyarakat
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
Mantan Kepala BKD Sultra ini juga meminta masyarakat turut membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur yang baik di kawasan pembanungan jalan tersebut.
Sebab, menurutnya pembangunan jalan wisata Toronipa akan memberikan dampak besar terhadap masyarakat sekitar dari semua sektor.
Soal dampak pembangunan, Endang berharap tidak banyak merugikan masyarakat. Namun semua kerugian masyarakat akan diganti sesuai dengan kerugian yang ada.
“Walau pun pada akhirnya pasti akan ada beberapa yang berdampak.Kalau pun ada terkena, kita berjanji akan menggantikan itu,” sebut Endang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Effendi Patulak mengatakan, saat ini yang akan dilakukan adalah meminimalisir penggusuran pemukiman warga.
Ia pun tidak bisa menafikan akan ada beberapa permukiman yang sudah pasti terkena dari dampak pembangunan akses jalan wisata tersebut.
“Memang ada beberapa daerah yang tidak bisa kita pungkiri terkena, sebab jalan yang kita bangun tidak mungkin dibuat zigzag,” kata pria berkacamata ini.
“Untuk lahan warga yang terkena dampak akan mendapat ganti rugi dari pemerintah secara bertahap,” sebut Effendi
Sementara itu, Camat Kota Kendari, L. M Muliadi Poto berharap, dengan adanya pembangunan tersebut dapat menjadi ikon baru bagi masyarakat di Kecamatan Kendari.
“Kami siap mendukung program jalan wisata Toronipa,” katanya.
Sebagai catatan, pembanungan jalan wisata Toronipa ini akan menghabiskan anggaran Rp 153 miliar untuk tahap pertama, dan biaya pembebasan lahan sekitar Rp 40 miliar.
Jalan ini dengan panjang 14,6 kilometer dan lebar 40 meter. Untuk peletakan batu pertama akan dilaksanakan pada 5 September 2019 tepat satu tahun AMAN memimpin Sultra. (B)