NEWS

Masyarakat Kurang Patuh Protokol Kesehatan, Pemkot Baubau Kewalahan Cegah Penyebaran Covid-19

419
Sekertaris Daerah Kota Baubau, Dr Roni Muhtar MPd dalam suatu kegiatan. Foto: Doc. Bappeda Kota Baubau/mediakendari.com

Reporter: Adhil

BAUBAU – Masih tingginya angka penyebaran Covid-19 di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), membuat Pemerintah Kota Baubau kewalahan antisipasi penyebaran Covid-19.

Terus naiknya angka penyebaran itu, disinyalir disebabkan masih kurangnya kesadaran warga Kota Baubau menerapkan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Sekertaris Daerah Baubau, Dr Roni Muhtar mengungkapkan, dari delapan kecamatan di Kota Baubau, hanya dua kecamatan yang memiliki resiko penyebaran rendah yaitu Kecamatan Sorawolio dan Lea-Lea, sementara enam kecamatan lainnya masih tinggi angka paparannya.

“Karena masyarakatnya banyak yang tidak patuh, makanya angka penyebaran makin tinggi dan kita kewalahan atasi itu. Olehnya itu, kami bersama instansi terkait utamanya tim gugus tugas, kembali optimalkan strategi testing, tracking dan treatment,” terang Roni Muhtar dikonfirmasi Selasa, 9 Februari 2021.

Berdasarkan data tim gugus tugas covid-19, tercatat ada 980 kasus dimana dari jumlah itu, 972 kasus dinyatakan sembuh, 29 kasus dalam perawatan dan 24 kasua pasien meninggal dunia.

“Karena kurangnya pemahaman masyarakat akan bahaya Covid-19, menjadi hambatan untuk pemerintah menekan angka penyebaran virus itu. Sebenarnya kita sudah dilengkapi mobil khusus PCR untuk memudahkan kami melakukan uji swab, sayangnya itu belum bisa kita fungsikan karena masih menunggu izin penggunaannya dari provinsi,” ungkap Roni.

“Meski demikian, kami selalu berupaya mengedukasi masyarakat untuk selalu mencuci tangan, pakai masker dan hindari kerumuman. Karena dengan begitu, kita akan bersama-sama saling membantu menekan angka paparan Covid-19 di Kota Baubau,” tambahnya. /B

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version