NEWS

Memahami Cara Berjualan di Lokapasar dan Kiat Investasi yang Aman

708
×

Memahami Cara Berjualan di Lokapasar dan Kiat Investasi yang Aman

Sebarkan artikel ini

 

 

Redaksi

Makassar – “Kiat Memaksimalkan Marketplace dan Investasi yang Aman” menjadi tema terbaru dari Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 21 Juni 2021 di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan dan dihadiri oleh 779 peserta dari berbagai profesi dan usia. Kegiatan ini bisa diikuti oleh siapapun dan diadakan secara gratis.

Kegiatan kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Head of Researcher Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Giri Lumakto, Ketua Pengusaha Muda Lasinrang Irfan Musa, Duta literasi Digital Sulawesi Selatan Upi Asmaradhana, Digital Brand Communication Skena Wahana Kreatif Runi Virnita Mamonto. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Desi Dwi Jayanti dari Katadata. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Giri Lumakto yang membawakan tema “Marketplace: Aksesibilitas, Jenis dan Fitur”. Menurut dia, e-dagang maupun lokapasar dapat membuka pintu untuk peluang baru bagi usaha kecil untuk berkembang. Saat ini 23% pemilik usaha kecil merasa harus memperkuat kemampuan e-commerce mereka agar bisa bertahan di dunia pasca pandemi. “Mau tidak mau orang harus memindahkan toko fisiknya ke lokapasar, situs atau aplikasi belanja daring. Kalau tidak, akan sulit berkembang,” ujarnya.

Berikutnya, Irfan Musa menyampaikan materi berjudul “Peran dan Fungsi e-Market dalam Mendukung Produk Lokal”. E-market adalah proses pemasaran produk menggunakan media teknologi informasi melalui internet. Di era industri 4.0, pelaku UMKM lokal dihadapkan pada persaingan ketat, termasuk dengan produk impor. Untuk itu, UMKM didorong beralih ke e-market yang bisa meningkatkan penjualan, memberikan keuntungan lebih ke pelanggan, mendekatkan ke pelanggan, menghemat biaya, dan memperluas pengalaman pelanggan.

Sebagai pemateri ketiga, Upi Asmaradhana membawakan tema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Produktif”. Menurut dia, dengan digital mindset diharapkan masyarakat lebih cepat beradaptasi dengan perubahan. Upi juga memaparkan cara agar masyarakat tidak konsumtif, yaitu mengubah kebiasaan dari konsumen menjadi produsen. “Contohnya ada kelompok yang membuat produk-produk yang bisa dijual sendiri. Jadi, dulunya konsumen, lalu jadi reseller, dan sekarang jadi produsen yang menjual sendiri,” ungkapnya.

Adapun Runi Virnita Mamonto sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Cara Aman Berinvestasi secara Online”. Runi mengungkapkan, di era pandemi terjadi peningkatan aktivitas investasi daring. Jumlah akun investasi daring pada 2019 baru 1,1 juta dan naik menjadi 1,5 juta pada 2020. Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia sudah mulai melek investasi daring, apalagi didukung kian mudahnya setiap orang melakukan investasi daring secara mandiri. “Agar aman berinvestasi daring, pilih platform terpercaya dan memiliki keamanan berlapis, pastikan keamanan gawai, gunakan jaringan milik sendiri, dan waspadai penipuan daring,” tuturnya.

You cannot copy content of this page