KONAWE, MEDIAKENDARI.COM – Sebuah mobil Avanza berwarna Silver, bernomor polisi DT 1685 CA, ditemukan jatuh di jurang dengan kedalaman lebih kurang 15 Meter dari permukaan jalan poros Unaah – Kendari, tepatnya di tikungan tajam pegunungan Lalomera, perbatasan Desa Lalomera (gunung lalonona) dan Desa Baini Kabupaten Konawe, Senin sore, (18/9).
Anehnya, mobil silver tersebut yang diduga dikendarai Tegu Rahmat, putra dari Anggota DPRD Konawe, Deni Zainal Ahuddin, tidak berada di tempat peristiwa tersebut.
Pihak keluarga serta penggendara yang mengetahui asal-usul mobil tersebut merasa keheranan. Pasalnya, keberadaan Tegu Rahmat menjadi misterius hingga, Senin Petang, pukul 17.OO Wita.
Kemudian, keluarga dari Deny Zainal mencari keberadaan Tegu, di seputaran lokasi jatuhnya mobil, tidak menemukannya. Justru mereka hanya menemukan sebuah identitas KTP milik Tegu Rahmat serta baju, sendal, sebuah kantong kresek milik Ibu Desa Dunggua yang ada dalam mobil tersebut.
[Baca juga : Anak Anggota DPRD Konawe Selamat dari Musibah Laka Tunggal di Jurang Pegunungan Lalonona, Mobil Sudah Dievakuasi]
Lita yang juga kaka kandung Tegu Rahmat yang ditemui di lokasi jatuhnya mobil, memastikan bahwa mobil tersebut yang berada di jurang adalah miliknya.
“Mobil itu adalah mobilku, adikku yang bawa semalam (minggu malam). Dia (Tegu Rahmat) pinjam mobilku alasannya mau turun kendari,” jelas Lita (Putri pertama Deni Zainal Ahuddin) dibaringi dengan deraian air mata saat ditemui di lokasi jatuhnya mobil tersebut.
Menurut Lita, adiknya itu (Tegu Rahmat) pada Minggu malam (17/9) pukul 00.30 Wita (tengah malam), meninggalkan kediaman mereka di Desa Dunggua, Kecamatan Amonggedo menuju Kota Kendari.
Lita mengaku mengetahui bahwa mobilnya yang jatuh dan berada di jurang pada, Senin siang, (18/9) pukul 16.OO wita.
“Saya ditelpon orang, katanya mobilku ada di jurang di gunung Lalonona karena kecelakaan. Mendengar itu saya pun langsung jalan, menuju TKP,” jelasnya.
Ia juga mengaku panik setelah mendengar kabar kecelakaan tersebut, bahkan dia juga telah menghubungi adiknya dengan menelpon ke nomor ponselnya, hanya nomor WhatsApp yang aktif namun tidak diresponnya.
“Nomor telponnya ada dua, namun yang aktif hanya nomor WA nya, bekali kali saya telpon namun tidak tersambung,” tambahnya lagi.
Sementara itu, Anggota Polsek Sampara, Brigadir Isharianto, saat dikonfirmasi belum bisa berbicara banyak. Pasalnya, kejadian tersebut masih dalam penyelidikan sehingga belum bisa memberikan konfirmasi.
“Kita juga ini masih melakulan olah TKP. Jadi belum bisa memastikan dan mengungkap kejadiannya,” ungkapnya.
Nani, salah satu warga Baini, yang beraktifitas di hutan guna mencari daun pandan, bahan baku tikar (onaha dalam bahasa tolaki), mengatakan dirinya mendengarkan suara teriakan di dalam semak-semak dalam hutan tersebut.
“Tolong dicek di bagian semak-semak di hutan sana seputaran jatuhnya mobil. Tadi sekitar jam empat sore (pukul 16.OO Wita), saya mendengar ada suara teriakan meminta tolong,” pesan Nani kepada keluarga Korban.
Untuk diketahui, hingga berita ini terbit, korban belum bisa dipastikan dimana keberadaannya? Pihak keluarga korban pun masih terus melakukan pencarian.
Berdasarkan ciri-ciri fisik, mobil yang diduga dikendarai Tegu Rahmat, saat mengalami kecelakaan tunggal akibat mengantuk, hingga akhirnya jatuh kejurang pada Minggu malam, (17/9) sekitar pukul 02.30 dini hari Senin (18/9).
Liputan : Run
semoga korban (tegu rahmat segera ditemukan keberadaannya dan semoga keluarga tetap bersabar sampai polisi bisa mnuntaskan kasus kecelakaan tsb.