Jakarta – Tidak banyak calon legislatif (caleg) yang hadir di tengah masyarakat dengan membawa konsep perbaikan ekonomi. Dari yang sedikit itu terdapat Milasari Kusumo Anggraini SE, caleg DPR RI dari Partai Berkarya daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah IV yang meliputi Kabupaten Purworejo, Wonosobo, Magelang, Magelang Kota, dan Temanggung.
Baca Juga :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi di Harkordia
- Menkes Kunjungi RS Jantung, Pj Gubernur Andap Budhi Revianto: Alhamdulillah
- Dukung Ketahan Pangan Nasional, Bulog Unaaha, Kabupaten Konawe Terus Lakukan Penyerapan Hasil Produksi
- Terjadi Kekosongan Jabatan di Lingkup OPD Prov Sultra, Anggota DPRD Syahrul Said : Kondisi Sedang Tak Baik Baik Saja
- Usai Dilantik Jadi Pj Bupati Busel, Ini Langkah Awal Ridwan Badalah
Sejak memutuskan terjun ke politik, dengan mengenakan rompi partai bentukan Tommy Soeharto, Milasari aktif membangun ekonomi kerakyatan dengan membentuk lebih dari seratus komunitas usaha kecil dan menengah (UKM) dan petani di Kabupaten Wonosobo. Ia mengarahkan petani bersemangat memproduksi hasil pertanian yang dapat bersaing di pasar nasional, dan memotivasi usaha kecil terus meningkatkan omzet penjualan.
“Saya blusukan ke desa-desa, bahkan sampai ke desa paling terpencil di lereng Gunung Sumbing, dan lereng Gunung Sindoro,” kata CEO PT Intrajasa dan PT Berkarya Makmur Sejahtera, perusahaan yang mengembangkan toko grosir GoRo atau Gotong Royong itu.
Menurut Milasari, membangun ekonomi kerakyatan harus dimulai dengan membina petani mendapatkan produk pertanian terbaik, menampung dan memasarkannya. Dengan begitu petani tidak perlu lagi menunggu tengkulak membeli hasil panen. Petani juga menikmati harga hasil panen yang layak dan menyejahterakan.
Di sektor UKM, lanjut Milasari, ia membantu anggota komunitas membangun toko-toko kecil dan mengisinya dengan barang-barang yang banyak diperlukan masyarakat.
“UKM selalu kesulitan uang tunai untuk memenuhi tokonya dengan aneka macam barang,” kata Mbak Mila, demikian perempuan itu biasa dipanggil. “Kami meringankan UKM dengan memberi tenggang waktu pembayaran, lalu kami memotivasi mereka untuk meningkatkan omzet.”
Di Instagram-nya, Mbak Mila mengatakan toko eceran yang dibangun dengan bantuannya menjual bahan pokok, dan melibatkan banyak pemasok di tingkat petani dan peternak level ekonomi mikro. Respon pelaku ekonomi, terutama para supplier, sangat positif karena sistem ini menjawab kebutuhan masyarakat kelas menengah dan bawah di seluruh Indonesia.
Di Wonosobo, misalnya, saat ini telah terbentuk seratus komunitas petani dan UKM. Jika satu komunitas beranggotakan seratus orang, maka ada 10 ribu orang yang terlibat dalam UKM. Di luar komunitas, Mila juga menggandeng koperasi.
Baca Juga :
- Wakili Pj Gubernur, Sekda Sultra Hadir Upacara Peringatan HUT ke-79 TNI Tahun 2024
- Iwan Susanto Resmi Jabat Ketua DPC Granat Kota Kendari Periode 2024-2029
- Kadis Kominfo Sultra Apresiasi Sosialisasi Genbest Talk 2024 untuk Penurunan Stunting di Sulawesi Tenggara
- Wakili Pj Gubernur, Asrun Lio Lepas 10 Ribu Peserta Barisan Kirab Kebangsaan
- Mabes TNI Gelar Sosialisasi Bela Negara di Kendari, ini Peserta Yang Hadir
- Lantik 3 Pj Bupati, Penjabat Gubernur Sultra : Jabatan sebagai Pj Bupati adalah tugas tambahan sebagai ASN jangan lupakan tanggung jawab utama dan jabatan Anda sebelumnya
“Yang kami inginkan adalah situasi perekonomian masyarakat kembali seperti era Presiden Soeharto,” ujar Mbak Mila.
Caleg-caleg Partai Berkarya di seluruh Indonesia, kata bendahara DPW Partai Berkarya Jateng itu, berusaha membangun ekosistem ekonomi kerakyatan. Tanpa membangun ekosistem, sangat sulit mewujudkan ekonomi kerakyatan yang kuat.
“Ini juga komitmen Partai Berkarya dan Pak Tommy Soeharto,” ujarnya lagi. “Kami akan terus berkarya demi mewujudkan Indonesia makmur dan sejahtera.”