Redaksi
KENDARI – Lembaga Adat Tolaki (LAT) Kota Kendari resmi memiliki ketua umum baru periode 2020-2025, hasil Musyawarah Daerah (Musda) LAT Kota Kendari yang digelar Sabtu 12 September 2020.
Ketua Umum Dewan Pengurus Daerah (DPD) LAT Kota Kendari terpilih tersebut yakni Dra.Hj.Sri Yastin.,MM, yang juga menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari.
“Saya ucapkan terima kasih bagi seluruh peserta Musda LAT, yang telah mempercayakan saya sebagai pimpinan baru untuk lima tahun kedepan, dan tentunya saya akan bekerja keras demi kelancaran serta kemajuan kelembagaan ini, ” ujarnya Sri Yasti.
Dalam Musda yang digelar di salah satu hotel di Kota Kendari tersebut, Sri Yastin terpilih secara aklamasi, berdasarkan musyawarah mufakat seluruh perserta Musda LAT.
Dirinya berharap, pengurus LAT Kota Kendari periode 2020-2025 bisa bekerja bersama-sama agar LAT dapat menjadi rujukan bagi etnis lain dalam hal pemberdayaan lembaga adat.
“Dan tentunya saya sebagai pimpinan baru, mengajak semua untuk bisa terus bekerja, melestarikan kebudayaan serta membentuk generasi-generasi unggul yang bisa berperan memajukan sebuah daerah, tanpa menghilangkan kebudayaan adat Tolaki, ” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Musda DPD LAT Kota Kendari, Dr. Alamsyah Lotunani, M.Si, mengungkapkan, Musda digelar untuk memilih pengurus LAT sekaligus merumuskan agenda strategis dalam pengembangan untuk memperkuat kelembagaan adat Tolaki.
“Tentunya Musda ini untuk memilih sebuah kepengurusan baru dari kelembagaan adat Tolaki. Hasil Musda juga ini akan menjadi angin segar bagi kepengurusan adat, dimana akan ada sebuah perubahan ketika kepengurusan berada di tangan yang baru, pastinya akan membawa dampak perubahan dari yang sebelumnya,” ujar Alamsyah
Dirinya berharap, LAT bisa ambil bagian dalam penguatan identitas dan pemberdayaan masyarakat lokal Tolaki dalam pembangunan di Kota Kendari dan berkontribusi dalam pembangunan di Kota Kendari.
Dijelaskannya juga, Musda merupakan kegiatan besar sebuah organisasi atau sebuah kelembagaan adat, dimana akan berbicara sebuah perubahan dengan hadirnya program kerja baru.
“Kami harapkan dengan kepemimpinan yang baru bisa membuat sebuah perubahan yang lebih baik dari yang sebelumnya, lewat program unggul terutama bisa terus melestarikan kebudayaan dan adat-istiadat suku Tolaki,” pungkas Alamsyah Lotunani.
