Kolaka Utara

Musim Penghujan, Kades Batuganda Imbau Warga Waspada Banjir

922
Soreng (memakai sarung) dan beberapa warga dusun tiga desa batuganda kecamatan lasusua kabupaten kolaka utara saat melihat kondisi air di sore hari yang mulai naik di sekitar bronjong yang rusak akibat banjir, senin 30 November 2020

Reporter : Pendi

KOLUT – Memasuki musim penghujung diawal Desember 2020, debit air di sungai Batuganda Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) meningkat.

Terkait hal tersebut, Kepala Desa Batuganda, Masbahuddin mengkhawatirkan warganya yang bermukim di bantaran sungai karena tingginya air naik dan bahkan berdampak jatuhnya bronjong penahan air.

“Banjir bandang pernah melanda Desa Batuganda dan beberapa desa di Kecamatan Lasusua yang saat itu menelan korban nyawa dan kerugian yang banyak dialami masyarakat,” kata Masbahuddin.

Menurutnya, pemerintah desa dan para aparat sudah menghimbau warga agar senantiasa waspada ketika hujan mulai turun, terutama kepada warga yang bermukim di bantaran sungai.

“Terutama pada malam hari dan ketika debit air mulai naik maka diharapkan mencari tempat yang aman dulu atau kerumah keluarga dan warga yang rumahnya agak aman,” pesannya.

Masbahuddin juga berharap bronjong yang jatuh secepatnya bisa diperbaiki pemerintah daerah untuk mencegah terjadinya banjir memasuki pemukiman warga.

“Bronjong yang rusak itu juga sudah pernah ditinjau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemda Kolut,” terangnya.

Sementara itu, Soreng, warga Dusun III Desa Batuganda menuturkan bahwa bronjong itu jatuh pada Kamis 26 November 2020 sekira pukul 22.00 WITA.

“Malam itu air mulai naik dan banjir kemudian air pun sangat deras sehingga bronjong itu semakin terkerus dibawahnya yang mengakibatkan jatuh,” terangnya.

Menurutnya, dirinya dan keluarga serta tetangga yang tinggal di bentaran sungai tidak jauh dari area bronjong yang jatuh itu khawatir jika malam hari terjadi hujan lebat.

Untuk itu dirinya bersama warga lainnya setiap malam selalu mengecek kondisi air sungai. Sebab walaupun di desa tidak turun hujan namun digunung dan dihulunya dikwatirkan sering hujan.

“Kalau kondisi air mulai naik lagi dan hujan turun lagi maka kami mengungsi ke rumah keluarga yang rumahnya agak aman kalau terjadi banjir,” terangnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version