Reporter: Betirudin
KENDARI – Pengamat Komunikasi Politik Sultra, Muhammad Najib Husen memprediksi pemilihan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultra Partai Golongan Karya (Golkar), bakal digelar secara aklamasi.
“Untuk menghindari terjadinya konflik di musda nanti,” kata Najib, Jum’at 6 Maret 2020.
Lanjutnya, dari sembilan calon yang mendaftar, akan tetapi dalam proses pemilihan tetap menggunakan dua sistim yakni Musyawarah Mufakat dan Voting.
Kemudian ketua lama tatap menginginkan bahwa program-program yang dikerjakannya ada kesinambungan dan dia yakin golkar tidak ingin mulai dari awal.
Ia juga mengatakan, musyawarah Golkar ini sangat erat hubungannya dengan pilkada 2020, pasalnya Ridwan Bae juga diminta untuk bertarung ketiga kalinya, akan tetapi ia tidak mendapatkan restu di Dewan Pengurus Pusat (DPP), sehingga Musdanya juga ditunda.
“Dengan adanya penundaan Musda kemarin, saya percaya bahwa itu merupakan hal yang bijak,” ucap Dosen Fisip UHO ini.
Ia menjelaskan, keputusan pusat untuk golkar Sultra sangatlah baik, dan ini akan melahirkan kader baru sebagai pengganti.
Ridwan Bae sudah selayaknya “bermain” di pusat, pasalnya sudah banyak kader yang berpotensi. Buktinya ada sembilan kader yang mendaftar.
“Berarti Golkar tidak kehilangan jejak kader,” tutupnya. (B)