KENDARI – Berdasarkan reles data ekspor yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), presentasi nilai ekspor Sultra pada bulan Mei 2018 tercatat US$93,53 juta atau mengalami kenaikan sebesar 47,97 persen dibanding ekspor April 2018 yang tercatat US$63,21 juta.
“Sementara, volume ekspor Mei 2018 tercatat 614,78 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 27,26 persen dibanding ekspor April 2018 yang tercatat 845,23 ribu ton,” ungkap Martini di aula BPS Sultra, Senin (02/07/2018).
Martini menjelaskan, total ekspor Sultra bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2018 mencapai 3.957,91 ribu ton atau senilai US$392,16 juta. Share terbesar ekspor berupa besi dan baja sebanyak US$257,00 juta atau 65,53 persen. Selain itu share terbesar juga berupa biji logam, perak dan abu sebesar US$113,44 juta atau 28,93 persen.
“Pangsa pasar untuk bulan Januari sampai dengan dikirim ketiga negara yaitu pertama negara Tiongkok sebesar US$280,36 juta atau 71,49 persen, kedua negara India sebesar US$46,77 juta atau 11,93 persen dan ketiga negara Korea Selatan sebesar US$34,93 juta atau 8,91 persen,” ucapnya.
Lanjut Martini, untuk nilai impor Sultra pada bulan Mei 2018 tercatat US$102,73 juta atau mengalami kenaikan sebesar 41,52 persen dibanding impor bulan April 2018 yang tercatat US$72,59 juta.
“Sementara volume impor Mei 2018 tercatat 100,74 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 11,66 persen dibanding impor April 2018 yang tercatat 114,04 ribu ton,” bebernya.
Martini menuturkan, total impor Sultra pada bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2018 mencapai 439,86 ribu ton atau senilai US$323,63 juta. Share terbesar impor yakni dari bahan bakar mineral sebesar US$179,99 juta atau 55,62 persen. Selain itu, share terbesar impor yaitu barang dari besi atau sebesar US$46,75 juta atau 14,45 persen.