Reporter : Rahmat R.
Editor : Ardilan
KENDARI – Nur Alam menyampaikan kepada masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) wajib merasa bersyukur karena Jembatan Teluk Kendari akan mulai difungsikan setelah bertahun-tahun dibangun secara bertahap.
“Saya rasa kita perlu bersyukur. Proyek besar ini memakan waktu yang cukup lama. Sangat logis ketika bangun oleh saya dan diresmikan di zaman Ali Mazi. Pembangunan dari masa ke masa dan memakan waktu yang cukup lama,” ungkap mantan Gubernur Sultra dua periode ini kepada awak media saat menjenguk saudarinya yang masuk Rumah Sakit di Kendari, Minggu 04 Oktober 2020.
Ia menilai Jembatan Teluk Kendari akan memberi manfaat bagi masyarakat. Menurutnya, setiap pemimpin itu punya tipikal misalnya ada yang memberikan gagasan, membangun dan meresmikan.
“Yang pastinya selalu ada yang memiliki peran besar. Pembangunan (Jembatan Teluk Kendari) ini bisa selesai bagi masyarakat sudah cukup bagi kita semua. Peran pemimpin itu ada yang memberikan gagasan dan ada yang menyelesaikan. Kita hargai bersama-sama asal ini selesai,” ucap pria yang juga mantan Ketua DPW PAN Sultra itu.
Terkait pemberian nama Jembatan, Nur Alam mengaku tidak mempermasalahkan hal itu. Di zaman kepemimpinan dirinya, Jembatan itu direncanakan bakal diberi Jembatan Bahteramas. Namun kini berubah menjadi Jembatan Teluk Kendari.
“Mau pake nama apa saja tidak ada masalah, apakah Jembatan Bahteramas atau jembatan apa itu tidak masalah. Saya ambil di zaman Ali Mazi tugu MTQ namanya seperti ini, namun ditahap penyelesaiannya kita ganti dengan nama Tugu Persatuan. Intinya semua ikon yang dibikin bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya. (2).