Reporter: Kardin
TIRAWUTA – Bakal calon Bupati Kolaka Timur (Koltim), Nur Santi, mulai memasukan formulir pendaftaran di beberapa partai, termasuk di Gerindra yang sebelumnya dilakukan pada PDIP Koltim.
Diantar ratusan pendukung dan simpatisan, Nur Santi akhirnya sampai di Kantor Partai besutan Prabowo Cabang Koltim sekitar pukul 12:30 Wita pada Kamis (19/9/2019) kemarin dengan kawalan iring-iringan kendaraan.
Dengan menggunakan pakaian stelan putih, Nur Santi nampak selaras dengan warna identik Partai Gerindra yang berlatar putih.
Tak hanya itu, sambutan para pengurus partai berseragam putih juga menambah kesan seolah Nur Santi telah dibukakan pintu oleh Gerindra sebagai kendaraan politik di Pilkada Koltim.
Keinginan Nur Santi maju di Pilkada Koltim memang sangatlah besar, bahkan ia sangat berharap dapat Head to Head dengan sang petahana, Tony Herbiansyah.
“Kalau bisa sih, saya inginkan Head to Head dengan petahana,” cetusnya.
Olehnya itu, untuk memuluskan niatnya Head to Head dengan Tony Herbiansyah, Nur Santi mulai membidik partai besar selain PDIP dan Gerindra.
Baca Juga:
- Kapolri Lantik Brigjen Pol Dwi Irianto sebagai Kapolda Sultra
- Obat Terlarang PCC Renggut Nyawa di Kota Kendari, Direktur RSJ Sultra Sebut Pesan Berantai Tidak Benar
- Informasi Terkait Pasien Meninggal karena Obat Terlarang di RS Jiwa Sultra adalah Hoaks
- Pemprov Sultra Mengikuti Rakor Rutin, Mendagri : Kita Rutin Mengecek di Daerah
- Pj Bupati Harmin Ramba Dianugerahi International Certificate of Excellence and Recognition
- Inflasi Rendah dan Stabil, Pj Gubernur Sultra Imbau TPID Kabupaten/Kota Menjaga Hal Itu
“Rencananya masih akan mendaftar di PKS, Golkar, PBB dan PAN serta partai Demokrat juga,” tegasnya.
Secara blak-blakang, harapan Nur Santi maju di Pilkada Koltim agar dapat menyejahterakan masyarakat, terutama di kalangan petani.
“Saya tidak muluk-muluk hanya ingin sejahterakan masyarakat,” pungkasnya.
Nur Santi sendiri sebenarnya bukanlah orang baru dalam dunia politik, ia bahkan pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada tahun 2008-2015 silam(A).