NEWS

OJK Sultra Dukung Program ‘Kredit HeBat’ Untuk Pengembangan UMKM di Konsel

664
×

OJK Sultra Dukung Program ‘Kredit HeBat’ Untuk Pengembangan UMKM di Konsel

Sebarkan artikel ini
Suasana Rapat TPKAD Konsel, Membahas Program HeBat. Foto: Ist

Reporter: Ferito

KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendukung pelaksanaan program ‘Kredit HeBat’ yang digagas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Konawe Selatan (Konsel).

Kredit HeBat merupakan singkatan dari ‘Kredit Hindari Renternir dan Budaya Lestari Semesta’ yang dilaksanakan sebagai implementasi tagline Pemerintah Kabupaten Konsel yakni ‘Desa Maju, Konsel Hebat’.

Rencana penerapan program ‘Kredit HeBat’ ini dibahas dalam rapat program unggulan TPAKD Konsel di ruang rapat Kantor Bupati Konsel, Selasa 11 Februari 2020. Program ini sendiri bertujuan untuk pengembangan UMKM dan perempuan.

Rapat dipimpin Sekretaris Daerah Ir. Drs. H. Sjarif Sajang M.Si, dan dihadiri perwakilan OJK Sultra, Bank Indonesia Sultra, Dirjen Perbendaharaan Kanwil Sultra, Bank Sultra

Hadir juga sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Litbang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Koperasi,

Kasubag Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sultra, Ridhony M.H. Hutasoit menuturkan, program Kredit HeBat bisa menjadi salah satu upaya dalam mendorong peningkatan inklusi dan literasi keuangan.

“Yang juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khsusnya di Konsel,” kata Ridhony M.H. Hutasoit dalam rilis kepada MEDIAKENDARI.com.

Sementara itu, Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sultra, Maulana Yusup memaparkan, hasil survei OJK Sultra tahun 2019 untuk indeks inklusi sebesar 75,07 persen dan literasi keuangan sebesar 36,75 persen.

Presentase keduanya, kata Maulana, telah mencapai target Peraturan Presiden (Perpres) nomor 82 tahun 2016 tentang strategi nasional keuangan inklusif dan Perpres Nomor 50 tahun 2017 strategi nasional perlindungan konsumen.

“Namun indeks tersebut masih sedikit di bawah rata-rata nasional dan menjadi tantangan pemerintah daerah, OJK, dan stakeholder untuk mendorong percepatan peningkatan inklusi dan literasi keuangan melalui implementasi program TPAKD,” ujarnya.

Nantinya, program Kredit HeBat ini diharapkan dapat menjebatani akses UMKM dan perempuan terhadap sektor jasa keuangan atau link and match seperti Kredit Usaha Rakyat, kredit Mekaar, kredit Ultra mikro.

Selain itu, asuransi program seperti asuransi usaha tani padi, asuransi nelayan, dan asuransi usaha ternak sapi, untuk mendorong kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan meningkatkan reputasi daerah.

Program juga ini diharapkan dapat me-link and match kan antara RPJMN / Renstra / RPJMD dengan Kolaborasi produk di sektor jasa keuangan tersebut.

Salah satu pilot project program Kredi HeBat ini adalah pemberdayaan UMKM pengolah limbah urin manusia menjadi pupuk organik yang dikelola Rosyidin dari Desa Wunduwatu.

You cannot copy content of this page