NEWS

OJK Sultra Sebut Industri Jasa Keuangan Tumbuh Positif

585
Suasana kegiatan Bincang Jasa Keuangan (BIJAK) bersama insan media dan Polda Sultra

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng Kepolisian Daerah (Polda) Sultra dalam kegiatan Bincang Jasa Keuangan (BIJAK) di gedung Learning Center OJK Sultra Selasa, 21 Juni 2022.

Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan update informasi terkait kebijakan OJK dan perkembangan Sektor Jasa Keuangan serta himbauan Waspada Invetasi Ilegal yang diikuti oleh kurang lebih 40 perwakilan insan media cetak, elektronik dan online.

Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sultra, Maulana Yusup mengatakan BIJAK merupakan agenda yang secara periodik dilakukan untuk diseminasi informasi terkait perkembangan sektor jasa keuangan khususnya di Sultra dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan OJK untuk meningkatkan kinerja IJK dan mendorong pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi serta perlindungan konsumen dari penawaran investasi illegal.

Baca Juga : DLHK Kendari Targetkan Penghilangan TPS Tuntas Akhir Agustus 

“Hal ini diharapkan dapat menjadi pintu informasi kepada masyarakat melalui media pemberitaan, agar literasi masyarakat semakin meningkat sehingga mampu memahami manfaat dan risiko yang melekat dalam produk jasa keuangan dan terhindar dari penawaran investasi illegal,” jelasnya.

Secara umum kinerja industri jasa keuangan sampai dengan posisi April 2022 tumbuh positif ditengah kondisi pandemi yang semakin terkendali yang tercermin dari asset perbankan tumbuh sebesar 9.73% (yoy) menjadi sebesar 41,18 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,59% (yoy) menjadi sebesar Rp28,52 triliun, kredit yang diberikan sebesar 18,61% (yoy) menjadi sebesar Rp33,16 triliun dengan kualitas kredit terjaga pada kondisi yang baik tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 1,74% dibawah treshhold 5%.

“Kredit Perbankan di Sulawesi Tenggara didominasi oleh penyaluran kredit kepada Sektor Pemilikan Peralatan Rumah tangga Lainnya termasuk pinjaman multiguna yaitu sebesar 41,24%, kemudian sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 19,44%, dan sektor pertambangan dan penggalian bertumbuh paling signifikan yaitu 2343,43%, disusul pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 34,65%,” terangnya.

Baca Juga : KPU Sultra Bakal Gelar Rakorda Bahas Pelaksanaan Pemilu 2024

Maulana menuturkan dari sisi penyaluran kredit kepada UMKM terdapat pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 22,57% dengan rasio NPL di posisi 3,42%. Pangsa kredit UMKM mencapai 33,34% dari total penyaluran kredit sebesar Rp33,16 Triliun. Bila dilihat dari kategori UMKM, pertumbuhan kredit UMKM secara yoy didominasi oleh Kredit Mikro 96,33%, Kecil 16,97%, dan Menengah yang terkoreksi -45,10%.

“Non Performing Fund (NPF) Perusahaan Pembiayaan posisi Maret 2022 sebesar 2,07% membaik sebesar 0,16% dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang mencapai 2,23%. Untuk premi dan klaim Asuransi Umum pada TW 1 2022 tumbuh masing-masing sebesar 5,22% dan 10,26% qtq sedangkan Premi dan klaim Asuransi Jiwa mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 46,45% dan 40,74%, sedangkan untuk pertumbuhan Aset Modal Ventura terkoreksi sebesar -8,32% yoy,” ungkapnya.

Selanjutnya Maulana menyebutkan piutang Perusahaan Pembiayaan tumbuh sebesar 23,74% yoy. Pada posisi Maret 2022 Premi Perusahaan Asuransi Umum Syariah terkoreksi -8,01% yoy dengan total premi sebesar Rp 12,78 juta dan total klaim sebesar Rp 27,96 miliar.

“Untuk perusahaan asuransi jiwa syariah pada posisi Maret 2022 tumbuh 514,79% yoy dengan total premi sebesar Rp25,82 Miliar dan total klaim sebesar Rp2,01 Miliar,” pungkasnya.

 

Reporter: Sardin.D

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version