Reporter : Erlin
ANDOOLO – Untuk menyamakan persepsi sekaligus mengoptimalkan pengelolaan wilayah sumber bibit sapi khususnya pada aspek kesehatan hewan (Keswan) di wilayah Konawe Selatan (Konsel), Pemerintah Daerah (Pemda) setempat bersinergi dengan Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros.
Sinergi dilaksanakan dengan menggelar sosialisasi dengan tema “Strategi Peningkatan Pelayanan Keswan” yang di ikuti Camat dan para Kepala Desa se-Kecamatan Palangga, Buke, Baito dan Tinanggea.
Sosialisasi tersebut yang digelar di Auditorium Lt III Kantor Bupati dibuka oleh Plt Bupati Konsel, Arsalim Arifin didampingi Ketua DPRD, Irham Kalenggo dan di hadiri Kepala BBvet Kementerian Pertanian Maros, Risman Mangidi bersama jajaran. Rabu 21 Oktober 2020.
Kabupaten Konsel jadi sasaran sosialisasi terkait Keswan, juga karena merupakan salah satu daerah di Indonesia yang telah di tetapkan oleh Pemerintah melalui Kementan sebagai wilayah sumber bibit sapi bali berdasarkan Nomor 803/Kpts/PK.040/12/2016 bersama 23 Kabupaten lainnya. Dimana empat Kecamatan peserta dalam sosialisasi ini merupakan pusat pembibitan sapi di wilayah Konsel.
Dalam sambuatannya dikesempatan itu, Arsalim Arifin menyampaikan terima kasih kepada BBvet atas terselenggaranya sosialisasi dan sinergitas yang terbangun, yang menurutnya sebagai tahap awal menyatukan persepsi bersama serta menyusun langkah-langkah strategis khususnya pada aspek keswan.
Yang tujuannya agar dapat menghasilkan ternak berkualitas dan berproduksi baik, kata Arsalim, juga dalam rangka pemenuhan kebutuhan protein hewani berkesinambungan dan sebagai upaya peningkatan perekonomian bagi masyarakat di sekitar lokasi sumber bibit.
Disebutkan juga selain sosialisasi, upaya pendampingan dan pemberdayaan pihak terkait sebagai pemangku kebijakan dan yang memiliki otoritas wilayah, menjadi faktor penting terhadap program pemenuhan kebutuhan protein hewani yang berkesinambungan tersebut.
“Sosialisasi strategi peningkatan pelayanan keswan ini, merupakan terobosan yang wajib di laksanakan dan di dukung bersama oleh seluruh masyarakat dan stakeholder demi peningkatan produksi sapi dan kesejahteraan rakyat di Konsel,” tegas Arsalim.
Untuk mendukung hal itu, ia menyetujui dikeluarkan produk Peraturan Daerah (Perda) yang menjamin keberlanjutan produksi bibit dan keberpihakan anggaran dalam pengelolaan wilayah sumber bibit hingga kepeningkatan pemahaman peternak.
Sementara itu, Kepala BBvet Maros, Risman Mangidi mengatakan sosialisasi ini merupakan langkah awal dalam rangka kolaborasi dan komitmen bersama Pemda untuk melakukan pendampingan dan pengawalan langsung pada daerah pusat pembibitan sapi. Khususnya meningkatkan kewaspadaan dini, pengendalian dan pencegahan penyebaran penyakit pada ternak sapi.
“Yang tahapan selanjutnya akan diadakan pelatihan peningkatan pengetahuan tentang manajemen gangguan kesehatan hewan kepada aparatur terkait dan para peternak,” sambungnya.
Risman juga menjelaskan bahwa sosialisasi di gelar sebagai sarana motivasi dan penyemangat kepada Pemda dan masyarakat untuk lebih bergairah dalam mengembangkan peternakan sapi, yang didukung pemberian pelayanan dan pendampingan dari pihaknya, sekaligus selalu memantau kondisi kesehatan pengembang biakan sapi tersebut.
Selain itu, untuk lebih mengoptimalkan program peternakan sapi di Konsel, mantan Camat Buke ini meminta Pemda dan DPRD Konsel untuk menyiapkan SDM, ketersediaan Anggaran dan menerbitkan regulasi sebagai alat kontrol bagi pemerintah dan peternak dalam meningkatkan populasi sapi di daerah Konsel.
Untuk diketahui, sesuai peta sebaran populasi sapi di wilayah Konsel berdasarkan statistik peternakan tahun 2019 tercatat -/+ 56.201 ekor sapi, dan di tahun 2020 terjadi peningkatan sebanyak -/+ 62 ribu ekor, dengan pusat penyebaran di Kecamatan Palangga, Buke, Baito dan Tinanggea.