Reporter : Rahmat R.
KENDARI – Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang belum berakhir hingga detik ini, dampaknya telah dirasakan oleh semua masyarakat baik kesehatan, ekonomi hingga pada sosialnya.
Di Bumi Anoa, pada sektor pariwisata yang sebelumya sempat menjadi unggulan daerah kini harus sesak nafas karena covid-19 ini.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra, La Ode Saifuddin saat ditemui diruang kerjanya, Selasa 01 Desember 2020 mengatakan pada tahun 2020 ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk dinas yang dpimpinnya itu, merosot hanya mencapai angka Rp 400 juta dari target Rp 1 miliar.
“Jadi memang PAD kita tahun ini di luar target, dimana kita hanya menghasilkan Rp 400 juta. Namun kondisi ini akibat dari dampak Pandemi Covid-19. Tapi untuk tahun 2021 kita sudah ada target Rp 1 miliar,” ucap La Ode Saifuddin.
Menurut dia, sektot pariwisata yang di Pulau Bokori menjadi salah satu harapan besar Dispar untuk mendatangkan PAD. Selain itu gedung Pariwisata di kantor Dispar Sultra adalah penghasilan tersebut.
“Namun selama masa pandemi, kita menutup sektor itu. Terlebih upaya ini untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Jadi kita tidak bisa membuka wisata Bokori selama pandemi,” terangnya.
Akan tetapi, kata dia, untuk tahun 2021 mendatang pihaknya bakal mengoptimalkan semua sektor pariwisata yang dapat menghasilkan PAD. Bahkan kedepan, bila pengelolaan MTQ sudah diserahkan ke Dinas Pariwisata, itu bakal menjadi salah satu potensi besar peningkatan PAD.
“Ke depan sudah dibahas terkait pengelolaan MTQ bakal pindah di dinas pariwisata. Namun sampai saat ini belum terlaksana akibat kondisi pandemi sehingga pengurusan kelembagaan sedikit terhambat. Tetapi bila ini sudah kita kelola, akan kita tata layaknya monas guna menarik minat pengunjung dan menjadikan salah satu upaya peningkatan PAD kita,” pungkasnya. (2).