HEADLINE NEWSKOLAKAPERISTIWASULTRA

Pamit Cari Kayu, Nenek di Kolaka Tersesat di Hutan

831
Personil Pos SAR Kolaka tengah melakukan Pencarian
Personil Pos SAR Kolaka tengah melakukan Pencarian

Redaksi

KENDARI – Kasa, warga Desa Awa, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) dilaporkan tersesat di hutan sejak Jumat (4/1/2019) sore kemarin. Nenek 70 tahun itu berpamitan kepada keluarganya hendak mencari kayu bakar tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Namun hingga menjelang magrib nenek tersebut tidak juga kunjung kembali ke rumahnya, sehingga saat itu pihak keluarganya bersama warga setempat berinisiatif melakukan pencarian dadakan, namun tidak membuahkan hasil. Kasus ini pun langsung di laporkan ke Pos SAR Kolaka.

Pos SAR Kolaka yang menerima laporan dari salah satu anak korban, Pattamonsong sekitar pukul 21.20 wita, langsung bergegas membentuk tim dan diberangkatkan menuju tempat kejadian musibah (TKM) dengan menggunakan 1 unit Rescue Car bersama peralatan pendukung lainnya untuk melakukan pencarian.

Humas Basarnas Kendari, Wahyudi menjelaskan, Tim Rescue yang tiba di lokasi pada pukul 23.45 wita terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, sebelum melakukan penyisiran pada malam hari hingga pukul 02.40 wita dini hari.

“Karena kondisi yang tidak memungkinkan, maka pencarian terhadap korban hanya dilakukan sampai Sabtu dini hari, kemudian dilanjutkan pada pagi hari pukul 06.00 wita,” jelasnya, Sabtu (5/1/2019) melalui release whatsapp-nya.

Kata dia, dalam pencarian yang dilakukan pada malam hari sejak menerima laporan, pihaknya menemui sedikit kendala. Dimana di lokasi pencarian dalam keadaan hujan deras. Namun, pencarian yang dilajutkan pada pagi hari hingga siang, masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

“Hingga saat ini pencarian masih dengan hasil nihil,” terangnya.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pencarian Tim Rescue SAR Kolaka, Babinsa Desa Awa, Polsek Wolo, SAR Universitas Sebelas November (USN), Kelompok Pencinta Alam (KPA) Spala, serta dengan Masyarakat setempat.


You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version