Reporter: Ferito Julyadi
KENDARI – Harga jual emas yang saat ini melambung tinggi, dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendapatkan keuntungan. Apalagi, naiknya harga emas bertepatan dengan momen Idul Fitri 1441 Hijriah lalu.
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Pengadaian Cabang Kendari, Rahmat Saleh saat ditemui di ruangannya, Senin 08 Juni 2020.
Ia menuturkan, pada momen menjelang lebaran hingga saat ini, tren pengadaian emas hingga 90 persen, diikuti oleh gadai kendaraan bermotor dan elektronik.
“Trafik kenaikan gadai emas ini mengalami peningkatan sekitar 5 – 7 persen dari sebelumnya. Hal ini dikarenakan harga emas saat ini sedang naik. Dengan harga yang cukup tinggi itu, masyarakat berpikir bila digadaikan, mereka masih punya harapan untuk mendapatkan emasnya kembali,” ujarnya.
Rahmat juga menjelaskan, tren gadai emas yang meningkat dikarenakan saat ini masyarakat sedikit sulit untuk mengakses pembiayaan karena adanya kebijakan yang diterapkan oleh lembaga keuangan untuk memperketat dan selektif dalam memberikan pinjaman.
“Mungkin karena hal itu, masyarakat lebih memilih untuk gadai barang. Mengingat proses pegadaian pun lebih sederhana dan cepat, masyarakat cukup membawa KTP dan emasnya, sudah bisa mendapatkan pinjaman,” jelasnya.
Lanjutnya, terlepas dari adanya pandemi dan juga momen Idul Fitri, tren gadai barang selalu mengalami kenaikan, terutama gadai emas.
Terkait protokol pelayanan, Pegadaian Kendari menerapkan beberapa protokol keamanan. Diantaranya, mewajibkan nasabah mengenakan masker, mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh dan mengatur jarak para nasabah.
“Awal pandemi, kami mengubah jam pelayanan mulai pukul 09.00-15.00 WITA. Untuk saat ini, dengan adanya kebijakan new normal, jam pelayanan kami kembalikan seperti semula, yakni mulai pukul 07.30-15.00 WITA dan tetap mengikuti protokol keamanan,” paparnya. (A)