Kendari

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Kaledupa-Tomia-Binongko Dinilai Pacu Pertumbuhan Ekonomi

1233
×

Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Kaledupa-Tomia-Binongko Dinilai Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Sebarkan artikel ini

Penulis: Sardin.D

KENDARI – Pembangunan pelabuhan penyeberangan Kaledupa-Tomia-Binongko diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi serta pariwisata maritim di daerah kepulauan. Hal tersebut dikatakan Kepala BPTD Wilayah XVIII Sultra, Benny Nurdin Yusuf, di Kantor Redaksi Mek TV dan Medcom, Senin, 13 September 2021.

“Sultra terkenal dengan kepulauannya dan tidak sedikit pulaunya mengandung sumber daya yang luar biasa ada tambang emas, nikel dan dari sisi lautnya ada pariwisatanya yang kita kenal dengan Wakatobi,” jelasnya.

Baca Juga: Oknum Pimpinan dan Anggota DPRD Wakatobi Diduga Terlibat Tambang Galian C Ilegal

Menurut Benny, Sultra yang memiliki kurang lebih 650 pulau dan 80 pulau yang berpenghuni tentu diperlukan sarana tranportasi bukan hanya laut dan udara tetapi yang diperlukan adalah pelabuhan penyeberangan yang dinilai paling efektif.

Dalam skala nasional Lanjut Benny Sultra tercacat provinsi ke 2 (dua) terbanyak pelabuhannya  setelah Maluku dengan 15 lintasan sementara Sultra 13 lintasan. “Pelabuhan penyeberangan Tomia- Binongko kita bangun tahun 2019 selesai 2021 dan efektif dimanfaatkan 2022, sementara pelabuhan penyeberangan Kaledupa kita bangun 2018 selesai 2020, pelabuhan-pelabuhan tersebut diharapkan menjadi pendukung kawasan pariwisata Wakatobi,” rincinya.

“Jadi bisa saya katakan bapak Presiden RI Joko Widodo melalui Menteri Perhubungan ( Menhub) Budi Karya Sumadi menghadirkan transportasi darat  di wilayah Sultra dengan membangun pulau terluar seperti Binongko yang akan kita hubungkan dengan Wanci. Lintasanya kita akan buka Wanci-Kaledupa sekitar 12 mil jarak tempuh 2 jam, Tomia-Kaledupa 9 mil jarak tempuh 1,5 jam dan Tomia-Binongko 6 mil sekitar 1 jam,” bebernya.

Baca Juga: Ciptakan Tata Kelola Lalulintas Darat yang Baik dengan Traffic Light

Benny berharap di tahun 2022 akan terlihat perubahan yang mendasar di masyarakat kepulauan yang tadinya masyarakat kesulitan menyeberangkan kendaraan roda empat dan roda dua karena menggunakan perahu kayu

“Kemarin saya dapat informasi Wanci ke Tomia untuk membawa satu roda empat itu  biayanya Rp 25 juta,  kalau dari Wanci ke Tomia, Wanci ke Kaledupa, Wanci ke Binongko sudah terbuka  maka ongkosnya ini akan turun secara drastis  jadi mungkin sisa biaya kisaran 1 juta  samapai 2 juta,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page