Reporter: Sulyamin/Editor: Indi La’awu
Kolaka– Jelang Ramadhan harga sembako di pasaran mengalami harga yang cukup stabil, namun sayangnya tidak dengan harga gula pasir masih cukup mahal.
Penyebab mahalnya gula pasir menurut Achiruddin selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kolaka, karena adanya pembatasan transfortasi.
“Sebelumnya kami telah mengecek langsung ke distributor, alasan mereka kalau gula tidak stabil karena adanya pembatasan daya angkut feri itu yang mempengaruhi,” jelasnya.
Lanjutnya, harga gula juga dipengaruhi dengan adanya lockdown di Kota Kendari selama tiga hari yang memberikan dampak di Kabupaten Kolaka. Pihaknya berjanji harga gula akan stabil sebelum Ramadan.
Berdasarkan pantaun langsung MEDIAKENDARI.com disalah satu pedagang Pasar Kolaka (Sappewali) mengatakan, harga gula pasir perkilo mencapai Rp 18 ribu. Namun harga ini terbilang fluktuatif atau tidak merata, sebut saja Pasar Rakyat Watubangga dimana harga gula pasir dibanderol pedagang diharga Rp 20 ribu.
Sementara itu, salah satu kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga menjelang Ramadan yakni beras yang tadinya berada diharga Rp 550 ribu persak, turun diharga Rp 450 ribu persak. Sedangkan harga perliternya berada diharga Rp 8 ribu.
Penyebab turunnya harga beras dikatakan Sappewali karena Kabupaten Kolaka sebagai salah satu kabupaten penghasil beras telah panen padi, sehingga stok beras aman.