Kolaka Utara – Tiga hari menjelang hari Raya Idul Adha, Pemda Kolaka Utara melalui Dinas Ketahanan Pagang Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan gerakan pangan murah atau lebih familiar dengan istilah pasar murah
Penjabat Bupati Kolaka Utara Parinringi mengatakan Senin 26/6/2023 bahwa kegiatan pangan murah yang digelar serentak secara nasional ini di lakukan kurang lebih 314 titik pada 300 kabupaten/kota dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan jelang hari Raya Idul Adha 1444 Hijiriah 2023
“Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara bekerja sama dengan Kadin Sulawesi Tenggara melakukan pasar murah selama lima hari,yang Sebelumnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kolaka Utara juga intens melaksanakan pasar murah di beberapa titik,lanjutnya
“Mudah-mudahan gerakan pasar murah jelang idul adha kali ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Kolaka Utara,Walaupun kita di Kolaka Utara kegiatan pangan murah atau biasa disebut pasar murah ini sudah sering diadakan,terangnya
Kepala Dinas Ketahanan Pagang Kolaka Utara, Ibnu Yasin menuturkan, gerakan pangan murah digelar hanya satu hari dengan menyiapkan 6 kebutuhan pokok bagi masyarakat di bawah harga pasaran
“Kebutuhan pokok yang disiapkan, yakni beras 2 ton, minyak goreng 200 liter, gula pasir 200 kilogram, telur 100 rak, bawang putih dan bawang merah masing-masing 100 kilogram,jelasnya
Beras 2 ton tersebut dikemas dengan berat 5 kilogram, minyak 2 liter, gula 1 liter, bawang merah dan putih masing-masing 1 kilogram sementara telur 1 rak
“Beras dibandrol seharga Rp 45.000 per 5 kg, telur Rp 53.000 per rak, minyak goreng Rp 13.000 per liter, gula pasir Rp 13.000 per liter, bawang putih Rp 33.000 per kg dan bawang merah Rp 35.000 per kg,rincinya
Pantauan awak Mediakendari.Com tempat pasar murah yang digelar di pelataran kantor Dinas Perkebunan dan Peternakan Kolaka Utara diserbu warga dan Aparatur Sipil Negera (ASN) untuk membeli kebutuhan pokok jelang hari Raya Idul Adha
Dari beberapa sembako yang di siapkan,yang paling banyak di butuhkan warga dan ASN untuk di beli adalah telur, minyak goreng, dan beras sementara bawang merah dan bawang putih tidak terlalu diminati, bahkan kurang dari sejam beras, minyak, dan telur yang disiapkan panitia habis diserbu warga
Salah seorang warga Desa Ponggiha, Sumiati mengungkapkan, dirinya rela berdesak-desakan hanya untuk mendapatkan satu rak telur, 2 liter minyak goreng dan bawang merah, putih karena harga jualnya lebih murah dibanding harga di pasar Lacaria Lasusua dan di pasar-pasar pada umumnya
“Harganya murah makanya kita kesini. Itupun hanya dapat minyak, telur, gula pasir, bawang putih, dan merah, sedangkan beras sudah habis,ungkapnya
Reporter : Pendi