KENDARI – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) meraih penghargaan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara (BNNP-SULTRA) sebagai bentuk komitmen dalam membantu memutuskan pengambilan kebijakan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala BNNP Sultra, Drs Bambang Priyambadha SH M.Hum yang diterima langsung oleh Bupati Konsel, Surunuddin Dangga ST MM bersama Kepala Daerah lainnya dalam rangka Hari Anti Narkotika Nasional (HANI) di Aula Bahteramas Kantor Gubernur Sultra, Kamis (12/8/2018).
Surunuddin Dangga ditemui usai penganugerahan mengatakan, penghargaan tersebut sebagai bukti keseriusan dan komitmen penuh Pemda Konsel dalam memerangi dan mencegah peredaran narkoba, salah satunya adalah gencar melakukan sosialisasi anti narkoba di sekolah-sekolah dan himbauan pada setiap kegiatan.
“Kami selalu menyampaikan bahwa penggunaan narkoba sangat berbahaya yang harus di hindari dan dan jangan dibiarkan tumbuh serta berkembang di wilayah kita,” ucapnya.
“Kita tetap gencar perangi peredaran narkoba dengan terus bersinergi dengan semua elemen dan telah membentuk Satgas Anti Narkoba yang di dalamnya,” lanjutnya.
Surunuddin menjelaskan, pencegahan yang sering digelar Pemda dengan cara melakukan pemeriksaan urine secara tiba-tiba, dan setiap pengangkatan Eselon diwajibkan melakukan tes Narkoba terlebih dahulu dengan mengundang pihak BNN.
“Atas nama Pemda, kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terkait, bersama masyarakat Konsel atas kesadaran dan dukungan dalam mencegah, memerangi peredaran narkoba dilingkungan masing-masing,” imbuhnya.
Surunuddin juga mengapresiasi TNI-Polri dan Kejaksaan yang berperan vital dalam melakukan P4GN yang selalu mengawasi dan menindak tegas terhadap para pelaku dengan cepat dan sigap sehingga Konsel masih kategori aman.
Kepala BNNP Sultra, Bambang Priyambadha saat membacakan sambutan Kepala BNN Pusat, Drs Heru Winarko SH menyampaikan bahwa peringatan HANI 2018 memiliki makna keprihatinan terhadap P4GN dan prekursor narkotika, sehingga dibutuhkan suatu gerakan untuk menyadarkan seluruh umat manusia.
“Menghadapi kondisi tersebut, BNN bersama seluruh komponen bangsa telah melaksanakan kegiatan nyata untuk mewujudkan masyarakat bersih narkoba, baik dalam bentuk advokasi, sosialisasi, kampanye stop narkoba, hingga penindakan dan rehabilitasi serta penyitaan aset,” tuturnya.
Untuk Sultra, lanjut Bambang, peredaran narkoba mengalami kenaikan, dari tahun 2016 telah kita sita sebanyak 400 gram jenis sabu-sabu, dan di tahun 2017 meningkat jadi 2,4 kg jenis sabu-sabu yang mayoritas melalui jalur udara dalam hal ini Bandara Haluoleo.
“Saat ini mulai berkembang melalui jalur darat dan sudah kita petakan dari Sulsel ke Sultra melalui wilayah Kolaka dan ini terus kita pantau, dan untuk mendukung kinerja BNN di wilayah Kab/Kota sudah kita dirikan kantor yang saat ini baru 4 wilayah yakni Kota Kendari, Kolaka, Bau-bau dan Muna yang juga sudah di lengkapi laboratorium dan layanan lainnya,” bebernya.