Reporter: Pendi / Editor: La Ode Adnan Irham
KOLAKA UTARA – Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara bakal merevitalitasi 43ribu hektare areal untuk tanaman kakao atau cokelat. Tujuannya untuk mensejahterakan dan menuju masyarakat madani.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Utara, Ismail ST MT membenarkan program tersebut. Namun ia menyebut, dari total jumlah itu, setelah dianalisa, Pemkab baru akan merevitalisasi 18 ribu hektare.
“43 ribu hektare itu belum bisa terlaksana sampai pada tahun 2022,” ungkap Ismail yang dihubungi via ponsel, Rabu 26 Februari 2020.
Kata dia, untuk merevitalisasi lahan seluas 43.000 hektare itu membutuhkan anggaran sekitar Rp 700 Miliar. Sedangkan, kemampuan anggaran belum cukup untuk merealisasikan 43ribu hektare tersebut, bahkan tak cukup setengahnya.
“18 ribu hektare itulah yang merupakan target optimis kita,” yakinnya.
Dari laporan petugas lapangannya, program yang sudah berjalan itu perkiraan awal, sudah 6.000 hektare lahan yang telah ditanami cokelat oleh masyarakat.
Kepala Bidang Ekonomi Dan Sumber Daya Alam, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDA), Hasrianda S.Sos saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan, memang sudah ada dokumen program tersebut yang telah diserahkan Dinas Perkebunan.
“Akan ditetapkan setelah hasil evaluasi dari Provinsi itu sampai kepada kami,” tuturnya.
Dia juga menyebut, jumlah 43.000 hektare itu akan tetap direvitalisasi namun secara bertahap, Apalagi program tersebut telah masuk dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pemerintah selama lima tahun.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra yang terakhir diperbaharui Tanggal 29 Januari 2018, Kabupaten Kolaka Utara punya lahan Kakao seluas 79.475 hektare. Jumlah itu terluas dari 17 daerah se-Sultra.
Urutan kedua adalah tetangganya, Kabupaten Kolaka Timur dengan jumlah 69.574 hektare, disusul Kolaka 29.485 hektare dan Konawe Selatan 20.279 hektare. (A)
