Reporter: Muh. Ardiansyah R.
Editor : Taya
KENDARI – Pulau Bokori dan Toronipa akan menjadi wilayah administrasi Pemerintah Kota Kendari yang sebelumnya dari Pemerintah Kabupaten Konawe.
Kepala Biro Pemerintahan Setda Sulawesi Tenggara, La Ode Ali Akbar mengatakan Pemkot Kendari telah melakukan konsultasi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terkait hal tersebut. Pihaknya saat ini mengundang kedua kepala daerah yakni Walikota Kendari, Sulkarnain Kadir dan Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa.
“Kita harus petakan dulu yang rencananya pada awal Januari 2020. Pada saat dipertemukan antara Wali Kota Kendari dan Bupati Konawe dihadapan Gubernur, sudah ada peta,” ucapnya, saat ditemui MEDIAKENDARI.com, Selasa (31/12/2019).
Terkait Pendapatan Asli Daerah (PAD) Konawe, apabila Pulau Bokori dan Toronipa masuk pada wilayah administratif Kota Kendari, lanjut La Ode Ali Akbar, tidak akan berpengaruh.
“Harus ada kesepakatan terlebih dahulu dari DPRD, yang terpenting kedua belah pihak sepakat. Jadi tinggal kita dudukan aturan administrasinya,” ungkapnya.
BACA JUGA :
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
Menurutnya, Pemkot Kendari bersama Pemerintah Kabupaten Konawe merupakan wilayah Pemerintah Provinsi Sultra tidak ada yang dirugikan, sebab pengelolaan tersebut akan kembali kepada masyarakat.
“Mereka kelola untuk kepentingan rakyat bukan kepentingan pribadi, jadi dimana wilayah itu masuk, tidak ada yang rugi,” tambahnya.(b)