INTERNASIONALNEWSPROV SULTRA

Pemprov Sultra Ekspor Perdana Biji Pinang, Pj Gubernur : Luar Biasa

734
×

Pemprov Sultra Ekspor Perdana Biji Pinang, Pj Gubernur : Luar Biasa

Sebarkan artikel ini

KENDARI, Mediakendari.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) secara perdana mengekspor bjji pinang ke luar negeri tepatnya ke negara Iran untuk pertama kali sebanyak 56 ton.

Ekspor senilai Rp 434 juta atau 28 ribu dolar amerika itu berlangsung di di Pelabuhan Kendari New Port, Senin 29 Januari 2024.

Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian diwakili Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono berharap ekspor itu lancar, sukses dan memberikan pasar ekspor pinang lokal ke mancanegara. Selain itu, dapat meningkatkan harga jual pinang ditingkat petani.

“Kita ketahui bahwa pinang merupakan komunitas pinha direktorat jenderal perkebunan dan tanaman pinang merupakan tanaman palma yang buahnya dapat dimanfaatkan untuk pangan, minuman, kosmetik, pewarna maupun sebagai bahan peptisida organik. Data BPS tahun 2022, penyebaran tanaman pinang hampir merata di seluruh pulau Indonesia, peringatan lima besar Provinsi sentral pinang ada di Aceh, NTT, Jambi, Riau dan Sumatera Barat. Sedangkan Provinsi Sulawesi Tenggara, ini tanaman pidangnya seluas 623 Hektar dengan jumlah produksi sebesar 186 Ton, kami mengapresiasi bahwa dengan kondisi tanam pinang di Sultra mampu melaksanakan pelepasan perdana ekspor pinang dan ini merupakan suatu prestasi yang patut kita hargai,” ungkap Ardi.

Ia mengaku dari data BPS disebutkan bahwa Indonesia ini menguasai secara global untuk ekspor pinang di tahun 2021, hampir 60% ekspor pinang dunia berasal dari Indonesia dan negara pengekspor pinang kedua yaitu Myanmar. Bahwa ekspor buah pinang yang total sebesar 190 Ribu Ton ini mengalami penurunan 2021. Oleh karna itu, memberikan apresiasinya sekali lagi bahwa Sultra kini mampu  melakukan ekspor perdanannya dan mudah-mudaha kedepannya, ekspor ini selalu berlanjut dan terutama langsung di lounching atau dilepas  Sultra.

“Kami dari Direktorat Jenderal Perkebunan melalui program APBN, sedang tiasa mendukung pengembangan tanaman pinang mulai dari kegiatan penanaman pinang maupun intensifikasi yang kita lakukan di tanaman pinang sehingga perlu hirilisasi pinang dilakukan sehingga nanti tidak hanya bahan mentah yang kita ekspor tetapi juga dalam bentuk prodak-prodak hasil hirilisasi pinang tersebut,” katanya.

Sementara itu, kepala Badan Karantina Indonesia diwakili Deputi karantina tumbuhan, Bambang mengungkapkan tugas karantina begitu luas yang dulu hanya terbatas pada penanganan hama penyakit, hewan, ikan, tumbuhan saat ini meluas pada penanganan jaminan mutu pangan juga satwa tumbuhan liar langkah dan produk rekayasa genetik dan lainnya yang secara umum tugas karantina hanya menjaga diborder yang ditetapkan untuk pintu pemasukan dan pintu pengeluarannya oleh negara melalui kepala Badan Karantina Indonesia dan tugas karantina lainnya tidak bisa berdiri sendiri, tidak kerja sendiri dan lebih banyak mohon dukungannya dari Forkopimda, para otoriter pelabuhan dan juga ada di Pemda.

Disamping itu, Karantina Indonesia juga mendapatkan tugas sebagai ekonomi tools, dalam menjaga lalu lintas dan keluar masuknya media pembawa baik antar area dalam negeri maupun diluar negeri, sehingga peran itu sangat penting sehingga karantina sejak bergabung dengan Kementerian Pertanian sehingga Karantina Pertanian ketika itu, ditugaskan untuk menjadi koordinator ekspor untuk produk-produk pertanian dan selama perjalanannya tahun 2023 itu peningkatan ekspor kita mencapai 58,6% dan setelah karantina menjadi badan dibawah Presiden dengan kondisi yang seharusnya akan semakin kuat untuk menjaga sumber daya pertanian tentunnya tugas itu menjadi lebih besar lagi

“Ketika kita tugas di Jakarta Permintaan akan pinang ini sangat besar sekali terutama pasar-pasar timur tengah, India, Pakistan baik digunakan untuk bahan kosmetik dan budaya mereka makan siri, untuk di timur tengah digunakan untuk menambah stamina bagi kita buat laki-laki maupun perempuan sehingga pinang ini potensinya sangat mudah dikembangkan, karna tidak mudah gampang orang sakit, saya kira potensi pertanian disini luar biasa sehingga saya senang sekali bapak jadi Pj. Gubernur Sultra untuk memberikan dukungan dan penguatan dalam sektor pertanian,” katanya.

Ditempat sama, Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto menganggap ekspor ini merupakan hal luar biasa untuk pertama kalinya pihaknya mengekspor langsung ke Irak.

“Yang telah disampaikan oleh Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma ada potensi 186, pagi ini kita akan melepas 56 nanti Kepala dinas Pertanian dan Perkebunan perlu dikejar masih ada 130 lagi untuk tataran pelaksanaannya. Jadi hari ini, kita mengekspor 56 kita terjemahkan tahun ini masih ada dua kali kesempatan, kedua apa yang disampaikan pak Bambang selaku Deputi karantina tumbuhan langsung dieksekusi termasuk juga dari Direktur,” ungkap Andap.

Untuk tanaman pinang masih sebatas tanaman pagar, masih sebatas pembatas kebun termasuk juga sawah yang ada, sekarang sudah dibentuk konsepnya, tentunya dari masa penanaman 5 tahun tumbuh dan produksi 7 tahun, serta expayer 20 tahun dibuatkan di dalam rencana  pembangunan jangka panjang kita

Kemarin saya identifikasi seluruh sarana jalan diseluruh Provinsi Sulawesi Tenggara, saya sampaikan mana yang merupakan kewajiban  Kab/Kota, Provinsi dan kompetensi pusat, seandainya pusat sebut saja  PT. Pelindo ketemu saya  nanti kita akan bersurat kepada Menteri PUPR, sehingga disiapkan datanya.

“Kita Alhamdulillah, tidak masuk dalam lima daerah yang berpotensi mengirimkan atau penghasil yang terbesar di Indonesia dalam pengiriman pinang, kita tidak ada namannya sehingga hari ini kita ekspor dibalik itu semua kita harus siap. Saya titip kepada pengekspor dan seluruh perusahaan yang ada disini masyarakat dan rakyat Sultra manpower didalam rangka rekrutmen pegawai, sehingga tingkatkan kompetennya melalui pendidikan, pelatihan bukan hanya sekedar mereka mampu memiliki pengetahuan sehingga pada akhirnya bisa memberikan positif kepada yang lain,” katanya.

Kemudian kedepan koordinasi yang baik dengan Karantina, Bea Cukai termasuk juga PT Pelindo yang juga mengekspor ada potensi yang besar disini yang selama ini, hanya tanam pagar dan batas perkebunan tetapi nanti kedepannya arahkan kepala dinas perkebunan dan Pertanian didalam penanamannya terkonsep dengan baik.

You cannot copy content of this page