KENDARI, Mediakendari.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berharap keberadaan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Sultra dapat menghasilkan data presisi sesuai output yang juga diharapkan Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Komjen Pol Andap Budhi Revianto.
“Dalam penyusunan peraturan perundang-undangan persyaratan satu kajian akademis dan salah satu prioritas dalam suatu outputnya Pj Gubernur data presisi atau data desa. Kemarin ada Perda (Peraturan Daerah) satu data sehingga sementara perubahan ini masih menyusun Pergubnya dan Perdanya dalam satu data yang nantinya akan masuk data presisi,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Sultra, Asrun Lio Melalui Asisten I Setda Pemprov, Suharno saat menghadiri kegiatan BRIDA Sultra, Selasa 24 Oktober 2023.
Dikatakan, kehadiran BRIDA juga diharapkan memfasilitasi seluruh perangkat sehingga potensi lainnya dalam pengembangan kolaborasi serta dapat memanfaatkan potensi lokal dan memberikan dampak yang positif bagi aktivitas riset sehingga diharapkan sumber sains di Sultra.
“Jadi harapan kami Kabupaten/Kota yang belum ada BRIDA bisa segera mungkin dibentuk. Saya objektif menilai jasanya di Bappeda. Dan saya berpesan kepada para peserta dapat menyerap informasi yang bermanfaat dari para narasumber yang berkompeten dalam hal ini badan riset dan inovasi sehingga bisa memberikan kontribusi pemikiran yang bermanfaat dalam mendukung kegiatan menghasilkan kebijakan riset dan informasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua BRIDA Sultra, Isma mengatakan tema yang diangkat dalam kegiatan ini yaitu “Diseminasi Rencana Induk dan Peta Jalan Kemajuan Riset dan Inovasi Daerah dalam rangka Perencanaan Penyusunan Kebijakan Daerah Berbasis Bukti” menyeesuaikan perubahan nama dari Badan Penelitian dan Pengembangan menjadi BRIDA sesuai Perda nomor 2 tahun 2023 tertanggal 13 Januari.
“Jadi BRIDA ini baru terbentuk 10 bulan yang lalu, makanya kami melakukan kegiatan ini desiminasi pembentukan BRIDA di Sultra. Dan nantinya akan ada penjelasan dari para narasumber terkait dengan pembentukan BRIDA karena sampai dengan saat ini, BRIDA di Sultra dalam penulisannya atau penyebutannya di undangan kami di BRIDA masih mengunakan Balitbang. Bahkan ada juga yang lebih jadul lagi Barisda itu Badan Riset Daerah pada tahun 2000,” katanya.
Isma menyebut, baru Kabupaten Konawe Selatan yang telah membentuk BRIDA secara resmi. Sedangkan daerah lainnya belum terbentuk.
“Kemudian karena persetujuan Perdanya sudah ada, tinggal penetapannya BRIDA Buton, untuk semua Balitbang yang mandiri ada 9, sehingga 2 sudah dibentuk sisanya tinggal 7 yang menjadi Balitbang itu semuannya sudah rekomendasi BRIN termasuk yang tidak Mandiri yang masih bergabung dengan BAPPEDA sudah ada mendapatkan rekomendasi BRIN,” katanya.
“Kegiatan kita pada hari ini full dari pagi sampai sore, karna akan dilanjutkan dengan diseminasi BRIDA dan kemudian dilanjutkan dengan pendampingan atau paparan terkait penyusunan rencana induk peta jalan kemajuan di Sultra,” tambahnya.