Reporter : Hasrun
RUMBIA – Gugus tugas pencegahan Covid- 19 Provinsi mengumumkan penambahan jumlah warga yang positif Corona menjadi lima orang, dari sebelumnya hanya dua orang.
Merespon kenaikan tersebut, Wakil Ketua DPRD Bombana, Iskandar meminta dilakukan pengetatan perbatasan Bombana dan wilayah lain untuk mencegah penyebaran Corona.
Salah satu wilayah yang dianggap berpotensi menjadi pintu penyebaran Corona di Bombana yakni melalui Pulau Kabaena, karena adanya aktifitas keluar masuk Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di perusahaan tambang.
Aktifitas ini diminta menjadi hal yang harus diwaspadai secara serius mengingat keluar masuk TKA kadang dilakukan secara “senyap” karena melalui pelabuhan khusus milik perusahaan.
“Satgas harus menutup aktifitas tambang. Kalau mau tetap jalan harus dipastikan pekerja didalam itu orang lokal atau orang yang sudah bekerja sebelum darurat Corona,” tegas Iskandar.
Selain itu, Ia juga meminta agar seluruh pintu masuk dari dan menuju Bombana diperketat dan disterilisasi, serta pengendara harus didata juga dipastikan kondisinya telah steril.
“Setiap yang melintas harus menunjukan surat keterangan sehat atau bebas virus. Kalau tidak ada, maka suruh dia pulang. Kalau tidak penting amat jangan dulu masuk Bombana,” terangnya.
Ia juga meminta, Satgas Covid -19 agar memastikan tersedianya alat pelindung diri (APD) bagi petugas yang berjaga di perbatasan, karena petugas tersebut rentan terpapar virus.
“Jagan ada lagi alasan tidak ada alatnya. Ada yang bilang di tahan Kendari, di Jakarta ada lagi bilang lupa perusahaannya tempat pesan. Ini urusan negara harus dia dapat apapun caranya,” ujarnya.
Iskandar juga menuturkan, dengan bertambangnya jumlah penderita Corona di Sultra, bisa membuat Pemerintah Pusat menetapkan wilayah Sultra sebagai daerah transmisi lokal Corona.
Untuk itu, Satgas Covid-19 diminta mengambil langkah nyata dan masif untuk mencegah dan menangani penyebaran Corona di masyarakat, dan tidak lagi hanya sosialisasi dengan pengeras suara.
“Cara pidato keliling menghimbau pencegahan Corona harus ditinggalkan. Harus ada gerakan yang lebih nyata, kerja yang lebih efektif untuk memproteksi daerah ini agar terhindar dari virus asal China ini,” ungkapnya.
Menurutnya, atas kondisi saat ini pencegahan tidak cukup dilakukan hanya dengan mengandalkan imbauan Pemerintah Pusat, agar rumah warga desa disemprot disinfektan atau meminta warga tidak berpergian.
“Tidak cukup dengan itu. Sekarang Satgas harus muncul dengan langkah nyata dan meyakinkan dengan strateginya jitu. Yakinkan rakyat bahwa kalian jaga kami,” kata Iskandar.
Iskandar menjelaskan, presiden telah berpidato soal gagasan membatasan sosial berskala besar. Menurutnya, opsi itu bisa diambil Satgas Bombana, demi menjaga keselamatan warga.
“Demi keselamatan rakyat, tidak usah ragu mendahului. Yakinkan rakyat kita jaga kalian. Cukup kalian diam dirumah kami jaga kalian. Jangan suruh rakyat di rumah tapi kalian bagi masker dengan cara konvoi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Pemda Bombana juga diminta memikirkan sekenario karantina lokal, diantaranya dengan menghitung biaya jaring pengaman sosial terhadap satu wilayah yang dikarantina.
“Secara kelembagaan DPRD Bombana mengapresiasi kenerja TNI dan Polri dalam mencegah penyebaran Covid – 19 di Bombana.Mereka telah bekerja untuk masyarakat dan bangsa Indonesia,” tutupnya.