OPINI

Pengaruh Pemanfaatan Media Sosial Bagi Keutuhan NKRI.

3758
Sarlan Mahasiswa Jurusan PBS, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Penulis : Sarlan

Media sosial hari ini adalah salah satu alat komunikasi yang paling digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Kemenkominfo mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Besarnya angka tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat 4 pengguna media sosial facebook di dunia dibawah USA, Brazil, dan India.

Melihat dari pada besarnya pengguna media sosial membuat masyarakat Indonesia dengan cepat mampu menyadur berita. Namun dewasanya hari ini media sosial banyak dimanfaatkan oleh sebagian kelompok tertentu untuk menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menyebarkan hoax atau berita bohong yang mana kita ketahui dapat memecah belah NKRI. Seperti yang belum lama ini terungkap adanya kelompok Sarachen yang aktiv menyebarkan berita bohong melalui jejaring media sosial facebook.

Menurut keterangan Polisi Republik Indonesia (POLRI) mengatakan bahwa kelompok ini dimanfaatkan atau seringkali dipakai jasanya oleh sebagian orang yang berkepentingan untuk melancarkan aksinya, ini dibuktikan dengan adanya proposal bernilai puluhan juta rupiah yang ditemukan ketika penangkapan terhadap anggota kelompok tersebut (sarachen).

Kecenderungan masyarakat Indonesia yang selalu menyebar luaskan berita yang diterimanya tanpa mengkroscek kebenaran berita tersebut membuat kelompok penyebar hoax menjadi sangat mudah dalam menjalankan aksinya. Bagaimana tidak, jika kelompok sarachen memposting beritanya dengan menggunakan 800.000 akun yang dimilikinya maka bisa dipastikan jumlah penyebarannya paling rendah dalam sehari 200.000 akun masyarakat akan membagikan berita tersebut. Dengan itu bisa dipastikan kendali Negara ini akan sangat tergantung atau terganggu pada berita hoax yang berkembang di negara ini.

Dapat dipastikan pula negara ini akan sangat terguncang dengan berita hoax dikarenakan negara sedang memasuki tahun politik. Contoh paling konkrit dan hasil yang ditimbulkan setelahnya dapat dilihat pada pemilihan presiden di Amerika pada 2016 silam. Permainan politik praktis yang disertai dengan berita bohong yang menyebar dengan sangat pesat turut mengambil bagian penting dalam “mendoktrinkan” presepsi pribadi individu yang tidak memiliki tingkat intelektual atau golongan kepentingan tertentu.

Bercermin dari kasus yang terjadi pada pemilihan presiden di Amerika pada tahun 2016 silam disertai berita bohong  yang menyebar dengan sangat pesat. Dengan kasus sarachen yang berindikasi memecah belah NKRI. Maka, solusinya adalah pemerintah atau elit politik yang berada di Indonesia agar mampu menjaga keutuhan serta kedaulatan NKRI dengan tidak memanfaatkan media sosial yang sedang digandrungi oleh masyarakat saat ini sebagai wadah untuk menjual berita yang sifatnya dapat menimbulkan kekacauan dengan tujuan meraup keuntungan.

Selain mendirikan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pemerintah juga harus menyiapkan penerus bangsa dengan memberikan bantuan pendidikan kepada pelajar yang memiliki kemampuan mengenai Siber. Berikutnya, pemerintah juga sudah harus membuat sendiri jejaring sosial guna menjaga keamanan Negara, Selain itu pendapatan Negara juga akan semakin bertambah.

Contohnya seperti yang telah dilakukan oleh Cina yang memblokir media sosial Google dan menggantinya dengan Baidu,  youtube dengan youku, twitter dengan weibo, yahoo dengan QQ yang tidak kalah canggi. Selanjutya masyarakat Indonesia juga seharusnya harus lebih dewasa dalam menanggapi hoax yang beredar dalam media sosial agar tidak terprovokasi dan ikut menyebarluaskan berita tersebut. Karena, kunci daripada penyebaran hoax yang dapat memecah belah keutuhan NKRI itu ialah masyarakat itu sendiri.

Berdasarkan ilustrasi di atas, berita hoax yang menjadi momok menakutkan sebenarya dapat dengan mudah dibendung dengan cara sebagai berikut:

  1. Indonesia sudah harus mulai membuat jejaring sosial sendiri. Media sosial adalah alat komunikasi yang sangat digandrungi dewasa ini. Jadi, sudah selayaknya negara ini mampu membuat sendiri jejaring sosial guna memperkuat sistem keamanan negara.
  2. Pemerintah harus memberikan bantuan dana pendidikan kepada pelajar yang memiliki keahlian dibidang Siber.Pelajar adalah generasi penerus bangsa yang akan meneruskan tongkat estapet Negara ini. Jadi, sudah seharusya ada proses pengkaderan yang dilakukan oleh pemerintah guna untuk menjaga NKRI ini dari kejahatan digital dimasa mendatang.
  3. Masyarakat harus lebih dewasa dalam menyikapi hoax.Kecenderungan masyarakat yang terbiasah membagikan meme yang beredar di media sosial. akan mempercepat meledakya bom waktu yang mengancam keutuhan NKRI. Masyarakat seharusya lebih kritis dalam membaca berita yang beredar di media sosial agar berita hoax tersebut tidak sampai membuat rapuh NKRI.

Kecenderungan masyarakat yang terbiasah membagikan meme yang beredar di media sosial. akan mempercepat meledakya bom waktu yang mengancam keutuhan NKRI. Masyarakat seharusya lebih kritis dalam membaca berita yang beredar di media sosial agar berita hoax tersebut tidak sampai membuat rapuh NKRI.

Dengan terbebasnya negara ini dari hoax yang berpotensi memecah ketuhan NKRI akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang disegani dengan system keamanan tercangih. Maka dari itu saya mengajak kepada setiap elemen negeri ini untuk bersama-sama memperhatikan ancaman Ninmiliter ini.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version