Reporter: Mumun
Editor: La Ode Adnan Irham
WANGGUDU – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Safruddin menyebut, pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di daerahnya, belum efektif.
Dari total 195 desa se-Konut, hanya 11 yang BUMDesnya dikelola baik. Akibatnya, anggaran Rp 50 hingga Rp 100 juta yang digelontorkan untuk BUMDes belum sesuai harapan. Kondisi itu menurut Safruddin, ibarat penyakit yang harus dicarikan obatnya.
Kendala yang ditemui dari hasil monitoring, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang dibuat BUMDes tidak valid, karena banyak melakukan copy paste.
“Malah, ada yang tidak konek dalam AD/ART dengan kegiatan usaha,” keluhnya.
Permasalahan lain, ada BUMDes yang pengurusnya dipilih sesuka hati oleh kepala desanya. Untuk itu ia mewacanakan ada peraturan bupati (perbup) yang memuat sistim dan sanksi dalam pengelolaan dana BUMDes.
BACA JUGA :
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
Upaya lain DPMD katanya, akan memperkuat pemahaman, Sumber Daya Manusia (SDM) dan ketersediaan usaha. Dia mengimbau masyarakat yang merasa tidak puas dengan kinerja pengurus BUMDes, diberi kewenangan mengganti, namun harus sesuai anggaran dasar.
“Mekanisme pergantian dalam satu lembaga diatur dalam AD/ART. Bisa saja kalau hasil evaluasi tidak sesuai dengan yang diharapkan, bisa diusulkan untuk diganti,” tutup Mantan Camat Molawe ini. (B)