BUTON TENGAHFEATUREDSULTRA

Penipuan Bermodus Pengangkatan ASN oleh Kepala BKPSDM Marak di Buteng

764
×

Penipuan Bermodus Pengangkatan ASN oleh Kepala BKPSDM Marak di Buteng

Sebarkan artikel ini

MAWASANGKA – Seorang warga Desa Dahiango, Kabupaten Buton Tengah, La Emi Petrus, yang merupakan Guru Honorer di salah satu Sekolah Dasar di Buton Tengah (Buteng) nyaris saja tertipu jutaan rupiah oleh penelpon dengan nomor tidak dikenal yang mengatasnamakan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buteng, pada Kamis (29/3/2018).

“Tadi saya ditelepon, pemilik nomor 081253338789 dan dimintai uang, nomor ini mengaku bernama Sarmin, Kepala BKPSDM Buteng, ia mengatakan tinggal di Perumahan PNS di Buteng, saya tidak yakin, makanya saya ketemu Kepala Sekolah saya, Bapak Anzar,” jelas Emi.

La Emi bahkan dimintai jutaan rupiah dengan cara transfer secepatnya agar Surat Keputusan (SK) Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat diketik di Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Jatah ASN jalur pusat menurut penelepon ada 29 orang termasuk La Emi Petrus. Oknum tersebut juga menyuruh Emi untuk datang di Kantor BKPSDM pada hari Selasa, 3 April 2018 mendatang.

BACA JUGA: Sejumlah Warga di Baubau Laporkan Dugaan Penipuan Arisan Online ke Polres

“Saya disuruh membayar Rp 4,5 Juta untuk pembayaran Pembuatan SK PNS yang harus saya transfer di Rekening BRI atas nama Devi Aulia 1001-01-008087-50-8, setelah membayar hari Selasa depan saya ke BKPSDM Buteng, sebelum ke sana saya harus telepon yang bersangkutan,” tutur emi dengan kesal,” urainya.

Kepala BKPSDM Buton Tengah, Samrin Saeri, saat dikonfirmasi membenarkan adanya penipuan yang mengatasnamakan Kepala BKPSDM, karena banyak yang meneleponya dari beberapa orang Kepala Sekolah.

Namun dirinya tidak mengakui, oknum Kepala BKPSDM yang dimaksud penelepon adalah dirinya. Ia berharap semua pihak tidak tertipu dengan model penipuan yang terbilang baru tersebut.

“Tadi juga ada beberapa Kepala Sekolah juga datang ke kantor, ada juga, lewat telepon. Untuk itu, Kepada siapapun yang ditelepon, mohon jangan digubris, itu modus penipuan baru yang mengatasnamakan diri saya, mohon bantuanya,” pinta Samrin.

Reporter: Dzabur
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page