EKONOMI & BISNISFEATUREDKendari

Penurunan Ekspor Sultra pada Juni 2018 Menyentuh Angka US$ 69,53 juta

590
×

Penurunan Ekspor Sultra pada Juni 2018 Menyentuh Angka US$ 69,53 juta

Sebarkan artikel ini

KENDARI –  Presentasi ekspor Sultra pada bulan Juni 2018 tercatat US$69,53 juta atau mengalami penurunan sebesar 25,66 persen dibanding ekspor Mei 2018 yang tercatat US$93,53 juta.

Seperti pada data ekspor yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kepala BPS Sultra Moh Edy Mahmud mengatakan, volume ekspor Juni 2018 tercatat 580,23 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 5,62 persen dibanding ekspor Mei 2018 yang tercatat 614,78 ribu ton.

“Total ekspor Sultra Januari sampai  dengan bulan Juni 2018 mencapai 4.538,14 ribu ton atau senilai US$461,70 juta. Sementara, untuk nilai impor Sultra pada Juni 2018 tercatat US$54,64 juta atau mengalami penurunan sebesar 46,81 persen jika dibanding impor bulan Mei 2018 yang tercatat US$102,73 juta,” ucapnya pada Rabu (01/08/2018).

Moh Edy menjelaskan, presentasi pangsa pasar ekpor bulan Januari sampai Juni yakni 92,12 persen dan yang terbesar itu pertama Tiongkok US$ 25,42 juta atau 70,48 persen, kemudian yang kedua India US$ 63,95 juta atau 13,85 persen dan yang ketiga Korea Selatan US$ 35,97 juta atau 7,79 persen.

“Share terbesar untuk total ekspor Januari hingga Juni yakni besi dan baja sebesar US$ 307,98  juta atau 66,71 persen. Menyusul biji logam, perak dan abu sebesar US$ 128,69 juta atau 27,87 persen,” terang, Edy.

Sementara itu, lanjutnya, nilai impor Sultra pada Juni 2018 tercatat US$54,64 juta atau mengalami penurunan sebesar 46,81 persen dibanding impor Mei 2018 yang tercatat US$102,73 juta.

“Sementara volume impor Juni 2018 tercatat 67,05 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 33,44 persen dibanding impor Mei 2018 yang tercatat 100,74 ribu ton,” pungkasnya.

Moh. Edy menuturkan, ada tiga negara andalan Sultra sebagai negara pengimpor di Juni diantaranya Singapura US$208,41 juta atau 55,09 persen, kemudian Tiongkok US$157,15 juta atau 41,54 persen, dan Malaysia  US$12,71 juta atau 3,36 persen.

“Total impor Sultra Januari sampai Juni 2018 mencapai 506,91 ribu ton atau senilai US$378,27 juta. Dan Share terbesar komoditas impor didominasi bahan bakar mineral sebesar 222,81 juta atau 58,90 persen, serta mesin dan pesawat mekanik US$52,66 juta atau 13,92persen,” cetusnya.

Moh. Edy menambahkan, untuk neraca perdagangan Juni 2018 lebih banyak ekspor di bandingkan impor sehingga mengalami surplus sebesar US$14,89 juta. Tetapi neraca perdagangan Januari sampai Juni tetap lebih banyak ekspor sebesar US$461,70 juta sedangkan impor US$ 378,27 juta sehingga mengalami surplus sebesar US$83,43 juta.


Reporter : Waty
Editor : Hendriansyah

You cannot copy content of this page