KENDARI, Mediakendari.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day setiap 26 September. Tahun ini, Hari Kontrasepsi Sedunia BKKBN mengambil tema “Kolaborasi KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting”.
Terkhusus BKKBN Sultra menggelar Pekan Pelayanan KB secara Gratis untuk semua jenis metode kontrasepsi baik itu Suntik, IUD, Implan, Pil, Kondom, Vasektomi dan Tubektomi diseluruh Fasilitas KB setempat, baik itu Rumah Sakit, Puskesmas, Fasyankes TNI dan Tempat Praktik Mandiri Bidan yang akan berlangsung pada tanggal 26 September hingga 4 Oktober 2023.
Peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia ini merupakan momentum dalam rangka meningkatkan komitmen dan stakeholder, provider medis, mitra kerja dan masyarakat dalam rangka percepatan pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting secara menyeluruh. Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat Indonesia di semua lini terkait pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas.
“Hari Kontrasepsi Sedunia sejatinya menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga dengan berbagai pilihan metode kontrasepsi yang ada”, kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Drs Asmar yang menghadiri kegiatan pelayanan KB serentak yang dilaksanakan di Klinik Kencana Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa 26 September 2023.
Tercatat, hari ini pelayanan KB didominasi metode kontrasepsi jenis implan yaitu sebanyak 64 akseptor dan IUD sebanyak 9 akseptor.
Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. secara tidak langsung dengan penggunaan kontrasepsi maka PUS akan dapat merencanakan kehamilan dan pengasuhan anak bisa optimal. Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan.
Tak hanya itu, Asmar mengatakan program KB merupakan investasi penting dalam meningkatkan kualitas SDM dan sebagai upaya percepatan penurunan stunting.
Selain itu pelayanan KB yang dilaksanakan juga memberikan informasi dan edukasi tentang kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi agar memungkinkan pasangan usia subur dalam membuat pilihan metode kontrasepsi.
Diketahui Angka kelahiran di Indonesia memililiki disparitas yang tinggi. Untuk Sultra sendiri, Angka Kelahiran terus menurun, Angka Kelahiran tersebut tercermin dari TFR (Total Fertility Rate) Sultra yang mencapai 2,57 terus menurun namun masih cukup jauh dari Replacement level (2,1). Artinya agka kelahiran Sultra menurut ASFR (kelompok umur tertentu) tertinggi berada pada kelompok umur 25-29 tahun dengan angka sebesar 142 -143 kelahiran per 1000 perempuan umur tersebut di Sultra.
Selain dari segi dukungan, Hari Kontrasepsi Sedunia juga akan menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan seluruh masyarakat Indonesia, di semua lini, terkait seperti apa pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi yang berkualitas. “Selamat Hari Kontrasepsi Dunia Tahun 2023,” tutup Asmar.(RD)