Laporan : Jaspin
Editor : Kang Upi
UNAAHA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe memprediksi kerugian akibat banjir di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai ratusan miliar.
Kerugian tersebut akibat banjir yang merendam sebagian wilayah Konawe sehingga menyebabkan sejumlah infrastruktur seperti, fasilitas pendidikan, sektor perkebunan, pertanian, perikanan rusak parah.
“Jumlah nilai kerugian ekonomi produktif Rp 188.399.477.000. Data yang ada ini per 10 Juni 2019,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Konawe, Ameruddin kepada mediakendari.com, Kamis (13/6/2019).
Untuk detail angka kerugian di sektor ekonomi produktif, yakni Persawahan: 5.360,4 hektare, total kerugian Rp 171.490.000, Perkebunan: 500 hektare, total kerugian Rp 9.900.000.000, Peternakan sapi: 440 ekor, total kerugian Rp 4.400.000.000.
Selanjutnya, Peternakan ayam: 9.918 ekor, total kerugian Rp 495.900.000, Peternakan kambing: 490 ekor, total kerugian Rp 980.000.000, Peternakan babi: 566 ekor, total kerugian Rp 1.132.000.000, Perikanan air tawar 105.26 hektare, total kerugian Rp 1.577.000.
Baca Juga :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
- Nekat Bawa Sabu Seberat 104.25 Gram dengan Upah Rp 2 Juta, Pria di Muna Ditangkap Polisi
- Pemda Koltim Gelar Sayembara Logo HUT ke 12 Tahun
- Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi di Harkordia
Ia menjelaskan, jumlah sebesar Rp 188 miliar lebih itu merupakan akumulasi perhitungan data BPBD Kabupaten Konawe hanya pada sektor ekonomi produktif, belum termasuk potensi kerugian pada kerusakan infrastruktur dan sektor lainnya akibat banjir.
Sementara itu, dari data BPBD, untuk fasilitas umum yang rusak, yakni Jembatan 5 unit, Jalan usaha tani 6 km, jalan kabupaten 353, 52 km, jalan provinsi 46,54 km, jalan nasional 100 m, bendungan 2 unit, jaringan irigasi 3.800 m, tanggul 2.000 m.
Selain itu, untuk tempat ibadah sebanyak 21 unit, Air bersih 200 m (pipa distribusi PDAM), Pasar 1 unit, tiang listrik 1 (berakibat pemadaman listrik di Desa Anggopiu). Unit fasilitas pendidikan, banjir merendam 34 Sekolah Dasar (SD) dan 8 Sekolah Menengah Pertama (SMP). (A)