KENDARI – Dalam rangka memperluas serta mempermudah distribusi penukaran uang rupiah ke seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Bank Indonesia (BI) teken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) pada Selasa 3 April 2018.
Kepala Perwakilan BI Provonsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Minot Purwahono mengatakan, Bank Indonesia mempunyai tugas untuk mengedarkan uang keseluruh pelosok yang ada di wilayah Sultra.
“Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sudah ada diberbagai wilayah Sultra yang nantinya bisa bekerja sama dan bersinergi untuk memberikan pelayanan penukaran uang kepada masyarakat yang ada diwilayahnya,” ujar Minot saat di wawancarai usai penanda tanganan MoU, Selasa, (03/04/2018).
Katanya, terkait dengan BI menerapkan clean money polyci yang artinya mengharapkan uang yang beredar di masyarakat adalah uang yang layak edar dengan standar tertentu yang sudah diterapkan BI.
BACA JUGA: BI Sultra: Penurunan Harga Komoditas Bahan Makanan Picu Deflasi Sultra
Ia juga menjelaskan, salah satu alasan penerbitan uang baru pada tahun 2016, yakni untuk meningkatkan aspek pengamanan uang rupiah.
Pada kesempatan tersebut, dirinya kembali menepis berbagai isu negatif seputar penerbitan uang rupiah emisi 2016.
“Dalam rangka memperluas distribusi uang rupiah ke seluruh wilayah, BI juga bekerjasama dengan TNI AL khususnya untuk menjangkau wilayah terpencil, terluar dan terdepan,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, membuka peluang kerjasama antara BI dan BPR di Sultra, diperluas tidak hanya dalam penyediaan layanan penukaran uang, tapi juga dalam hal pelatihan penyusunan laporan keuangan bagi UMKM debitu atau calon debitur BPR.
Sementara itu Ketua Perbarindo Sultra, Ahmat menyampaikan, dirinya bersama seluruh direksi BPR di Sultra menyatakan siap untuk berkontribusi dalam memberikan layanan penyediaan rupiah ke seluruh wilayah terpencil.
Saat ini aset BPR di Sultra tercatat sebesar Rp 288 Miliar dengan penyaluran kredit Rp 223 Miliar dan mempunyai 26 titik dimana 16 kantor pusat, 4 kantor cabang dan 6 kantor kas.
“BPR juga akan mensuplai uang yang layak edar, walaupun secara keseluruhan titik-titik BPR belum menjangkau wilayah secara keseluruhan, tetapi BPR ingin berkontribusi terhadap daerah,” pungkasnya.