WANGGUDU – Lembaga Study Analisis dan Pemerhati Lingkungan Konawe Utara (Lestari Konut) kritik pernyataan Wakil bupati Konawe Utara, Raup dan meminta agar memberikan klarifikasi mengenai Banjir yang menerjang Kecamatan Oheo, Langgikima, dan Landawe.
Pernyataan Wakit Bupati Konut yang dimuat salah satu media online di Sulawesi Tenggara, bahwa banjir tersebut tidak ada hubungannya dengan perkebunan Kelapa Sawit dan aktifitas Pertambangan menurut pengurus Lestari Konut sangat tidak masuk akal.
Salah satu aktifis Lestari Konut, Muh. Osmar mengatakan pernyataan Wakil Bupati Konawe Utara membingungkan, sebab menurutnya penyebab banjir di tiga Kecamatan tersebut akibat dari maraknya pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit dan aktifitas pertambangan yang merusak kawasan perhutanan.
“Pernyataan saudara Raup selaku Wakil Bupati sangat membingungkan, Bagaimana tidak, maraknya pembukaan lahan perkebunan sawit serta lahan pertambangan terjadi secara masif,” ungkapnya pada hari Minggu, melalui pesan yang diterima oleh MediaKendari.com, (27/05/2018).
BACA JUGA: Peduli Korban Banjir Konut, Ormas Banderano Tolaki Galang Dana
Osmar mengatakan kerusakan kawasan hutan akibat pembukaan lahan yang berkontribusi menyebabkan banjir bandang beberapa waktu lalu di tiga Kecamatan, di Konawe Utara.
“Sehingga sangat berkontribusi nyata, untuk mudahnya bisa di cek warna airnya saat banjir, sangat keruh sekali, kemudian setelah surut sedimentasi lumpur yang dibawa bisa mencapai setinggi lutut orang dewasa, ini adalah salah satu fakta adanya erosi tanah yang diakibatkan oleh pembukaan lahan,” ungkapnya.
Ia meminta kepada Wakil Bupati Konawe Utara dapat memberikan klarifikasi pernyataannya mengenai penyebab banjir di Konawe Utara.
“Oleh karena itu kami meminta kepada Wakil Bupati Konawe Utara untuk mengklarifikasi pernyataannya mengenai penyebab banjir di Konawe Utara agar tidak menimbulkan berbagai asumsi miring di tengah masyarakat,” tutup pria yang juga Sarjana Kehutanan ini.