KONAWE UTARAWISATA

Pesona Air Terjun “Cantik” di Pedalaman Konut

3186
Air terjun Lamesou Konawe Utara, Selasa, 9 Juni 2020 Foto : Taswin Tahang/MEDIAKENDARI.com

Reporter : Taswin Tahang / Editor: Kang Upi

KENDARI – Konawe Utara (Konut) merupakan salah satu daerah yang dikenal memiliki berbagai macam objek wisata, salah satunya air terjun Lamesou.

Air terjun ini berada di Desa Lametono, Kecamatan Lasolo, dengan jarak tempuh sekitar dua jam perjalanan darat dari Kota Kendari. Di musim covid-19 pengunjung harus menjalani rapid tes sebelum memasuki perbatasan Konut.

Dari Desa Lametono, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar satu jam melewati perkebunan masyarakat dan aliran sungai yang jernih memanjakan mata.

Mendekati air terjun, bebatuan besar nan licin akan menyambut pengunjung yang datang. Pengunjung diharapkan berhati-hati di area ini agar tidak terjatuh.

Setibanya di pusat air terjun, pengunjung akan dihibur pesona alam berupa air yang meluncur jatuh di bebatuan. Warna hijau hutan membuat pandangan mata menjadi tenang.

Salah seorang pengunjung, Anjelia Mustika yang ditemui MEDIAKENDARI.com mengaku takjub dengan pesona air terjun Lamesou ini. Menurutnya, air terjun cocok untuk berendam dan merilekskan diri.

“Saya sangat takjub dengan air terjun ini, karna ini merupakan air terjun yang pertama saya liat sangat tinggi untuk wilayah Sultra,” kata Anjelia, Selasa, 9 Juni 2020.

Anjelia juga menuturkan jika air terjun ini terjaga kealamiannya karna belum terlalu banyak dikunjungi. Namun sayangnya, karena belum cukup dikenal maka fasilitas untuk wisatawan juga masih kurang.

“Udara disini sekan belum bersilahturahmi dengan polusi sehingga sangat segar untuk dihirup,” ungkapnya.

Pegiat wisata ini berpesan, untuk pengunjung agar menjaga kelestarian objek wisata ini, salah satunya dengan menjaga kebersihan mulai dari awal  berjalan kaki sampai ke air terjun.

“Bagi kalian yang hendak ke air terjun agar membawa peralatan penunjang sehingga dapat memudahkan kalian untuk sampai ke sana, apalagi sekarang dimusim penghujan,” pungkasnya. B

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version