Reporter: Taswin Tahang
KOLAKA – Kabupaten Kolaka memiliki banyak objek wisata yang bisa dikunjungi masyarakat untuk berelaksasi melepas kepenatan atas kesibukan pekerjaan dan aktifitas lainnya.
Salah satu objek wisata tersebut yakni Permandian Tamborasi, yang terletak di Desa Tamborasi Kecamatan Iwoimendaa . Objek wisata ini memiliki pesonanya sendiri yang tidak ditemukan di tempat wisata lainnya.
Pesona tersebut yakni adanya mata air yang jernih dengan aliran air keluar dari bebatuan di bibir pantai dengan jarak alir hanya sekitar 15 meter dan langsung bertemu dengan laut.
Fenomena alam ini menjadikan Permandian Tamborasi memiliki julukan yang cukup santer dikalangan wisatawan lokal maupun mancanegara sebagai Sungai Terpendek di Dunia.
Saya sendiri sudah beberapakali mengunjungi objek wisata ini untuk sekedar bermain air tawar dan air asin yang bergabung di sungai “ajaib” tersebut.
Selasa 27 Januari 2020, saya memutuskan untuk kembali berwisata dan menikmati pesona wisata Tamborasi. Mengunakan kendaraan roda dua, saya melewati jalur beraspal mulus.
Menambah serunya agenda wisata ini, saya sesekali memacu kendaraan dengan sedikit kencang, menikmati jalur berkelok, sambil membiarkan wajah ditiup angin gunung disekeliling jalan.
Menuju objek wisata ini, dari ibu kota Kabupaten Kolaka dapat ditempuh kurang lebih satu jam perjalanan mengunakan roda dua maupun roda empat.
Masuk ke kawasan permandian kita akan disambut tulisan Tamborasi Beach beriukuran besar dengan latar pasir putih serta warna kebiruan air laut. Tulisan itu merupakan salah satu spot foto favorit pengunjung.
Untuk menuju ke dalam kawasan wisata tersebut para pengunjung dikenakan tarif Rp 5000 per orangnya. Usai membayar bea masuk, saya menyusuri jogging track yang telah terpapin blok.
Sesampainya ke sumber mata air, pandangan mata langsung disambut air yang nampak jernih sehingga menampakan jelas bagian dasarnya, berupa serakan batu dan pasir putih.
Tak puas hanya melihat pemandangan, saya pun menceburkan diri ke air yang sangat dingin, sejenak berendam sambil menikmati gradasi warna putih serta biru yang berasal dari pasir serta air laut.
Saya juga mencoba sedikit memacu adrenalin dengan mendaki tebing setinggi 6 meter untuk selanjutnya meloncat dari atas tebing ke aliran air yang membuih dibawahnya.
Perasaan takut menjadi beban yang sangat berat untuk melakukan lompatan, tetapi perasaan takut itu bukan untuk di turuti. Sayapun melampat, swiiingg, buuuuar.
Luar biasa sensasinya pada saat melompat detak jantung seakan berhenti beberapa saat dan kembali normal pada saat mendarat kedalam air. Sedikit kecanduan, saya menguangi lompatan ini beberapa kali.
Setelah puas melepaskan rindu dengan menikmati pemandangan, beremdam di dinginnya air, serta sensasi keseruan melompat dari atas tebing sayapun berberes untuk kembali pulang. Toh rasa dinginnya kebangetan juga kalau kita terlalu lama berendam.
Untuk di ketahui wisata permandian Tambora ini sudah memiliki banyak pasilitas, seperti penyewaan ban, pedagang, Gasebo, WC umum, serta pos polisi yang telah dibangun guna menciptakan kenyamanan buat wisatawan yang datang berkunjung.