BREAKING NEWSKendariPROV SULTRA

Pj Gubernur Andap Budhi Revianto Gelar Rakor Bersama KS. Meteorologi Antisipasi dan Mitigasi Musim Panca Roba

558
×

Pj Gubernur Andap Budhi Revianto Gelar Rakor Bersama KS. Meteorologi Antisipasi dan Mitigasi Musim Panca Roba

Sebarkan artikel ini

KENDARI, Mediakendari.com- Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) membahas langkah antisipasi dan mitigasi menyikapi musim pancaroba, termasuk kesiapan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN), bertempat di Ruang Rapat Gubernur, Rabu 03 Juli 2024.

Rakor dipimpin langsung oleh Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, dihadiri oleh Kepala Stasiun (KS) Meteorologi Sultra dan Kepala Dinas terkait yaitu Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, Dinas Sosial, Dinas Perkebunan dan Hortikultura, serta BPBD.

Kepala Stasiun (KS) Meteorologi Sultra, Sugeng mengatakan, bulan Juli 2024 ini telah memasuki pancaroba (peralihan musim penghujan ke kemarau) dan sebaliknya). Selain itu, saat musim pancaroba akan berpotensi terjadinya puting beliung, hujan disertai petir, dan angin kencang.

“Beberapa wilayah kita telah memasuki awal musim kemarau, yakni Kota Kendari, Kabupaten Konawe Kepulauan, sebagian Bombana, dan Pulau Buton. Selain itu, perlu diantisipasi potensi terjadinya puting beliung, hujan disertai petir, dan angin kencang. Mungkin dapat diatensi untuk memangkas pohon yang sudah tua maupun papan reklame yang rapuh,” ujarnya.

Lanjut Sugeng, diperkirakan puncak kemaraunya pada bulan September, selanjutnya bulan Oktober masuk peralihan ke musim penghujan. Tetapi tidak perlu panik karena kemarau tahun ini tidak seperti tahun lalu (alami El-Nino). Dimana puncak kemarau tahun ini frekuensinya di angka 73,68%.

Ia juga menjelaskan bahwa saat musim kemarau nanti, ada beberapa Kabupaten yang frekuensi hujannya sangat rendah dan berpotensi terjadi Karhutla. Agar kiranya hal ini dapat diantisipasi dan dimitigasi resikonya.

“Kabupaten Buton Tengah, Buton Selatan, Kota Baubau, dan Pulau Kabaena Bombana akan menjadi wilayah yang frekuensi hujannya rendah. Kiranya kita dapat antisipasi potensi terjadinya Karhutla,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Pemprov. Sultra, La Ode Muhammad Rusdin Jaya, mengungkapkan bahwa pertanaman padi yang mengalami kerusakan akibat banjir pada tahun 2024 seluas 3.726,02 ha (puso seluas 772,27 ha).

Lanjut Ia mengatakan, telah melakukan pemenuhan Prasarana Sarana Pertanian (PSP) sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim.

“Rehabilitasi dan konservasi lahan, fasilitasi pembiayaan asuransi pertanian, fasilitasi penyediaan pupuk dan pestisida, optimalisasi pemanfaatan air dan jaringan irigasi, serta penyediaan alat dan mesin pertanian,” kata Rusdin.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, Usnia mengatakan, ada beberapa penyakit yang perlu menjadi perhatian saat pancaroba yakni DBD, diare, ISPA, dan rabies.

“Tahun lalu kami kesulitan mendapat vaksin rabies, Insya Allah tahun ini kami akan intens berkoordinasi dengan Kemenkes agar disalurkan di Provinsi Sultra,” ungkapnya.

Sekretaris Dinas Sosial Pemprov. Sultra, Harrys mengungkapkan bahwa telah melakukan berbagai upaya dalam memitigasi dan antisipasi pancaroba di Sultra.

“Kami telah menyampaikan surat ke Dinsos Kab/Kota terkait arahan Pak Pj.Gubernur saat Rakor kesiapan bencana banjir dan kekeringan tahun 2024. Kami juga telah bermohon ke Kemensos guna penambahan logistik di Sultra,” ungkapnya.

Ia menambahkah, pihaknya juga telah menyiagakan 500 personel Tagana yang tersebar di 17 Kab/Kota sesuai kebutuhannya, lalu kendaraan operasional dapur umum lapangan, tangki air, dan buffer stock logistik. Sedangkan untuk makanan siap saji akan dicek kelayakan konsumsinya.

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, selanjutnya mengucapkan terima kasih atas paparan yang disampaikan. Dan ditegaskan kepada Perangkat Daerah terkait agar dapat mengantisipasi dan juga memitigasi segala potensi yang akan terjadi.

“Pertama, kepada Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan untuk segera memetakan sentra produksi padi kita agar jangan sampai panen kita terganggu. Menuju puncak musim kemarau agar segera siapkan pompa pengairan, selamatkanlah panen kita. Kedua, kepada Dinas Kehutanan untuk segera antisipasi apabila terjadi Karhutla di wilayah kita, siapkan Petugas yang handal dan memiliki quick respon time agar tidak meluas,” harap Andap.

Andap juga menginstruksikan kepada Dinas Sosial dan BPBD untuk siaga dan waspada apabila terjadi situasi kedaruratan maupun unpredictable.

“Saya tegaskan, salus populi suprema lex esto keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Saya tidak mau melihat masyarakat tidak terlayani dengan baik saat terjadi bencana maupun situasi kedaruratan,” ucapnya.

Ia juga meminta kepada Dinas Kesehatan untuk mempersiapkan dengan baik penanganan penyakit pancaroba.

“Lakukan sosialisasi guna pencegahan dan juga kesiapan pelayanan kesehatan di rumah sakit kita. Termasuk kesiapan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Polio. Cek persiapaannya, bagaimana pelaksanaannya, dan upaya pengawasannya,” tambahnya.

Andap juga menginstruksikan kepada Kepala Perangkat Daerah untuk menyusun Daftar Inventarisir Masalah (DIM) pada setiap bulannya guna memetakan segala potensi kerawanan serta upaya antisipasi dan mitigasi resikonya.

Andap juga berharap kepada para Insan Pers untuk secara masif menginformasikan masyarakat mengenai pancaroba ke musim kemarau.

“Jadi, saya berharap kerjasama Rekan- rekan Insan Pers untuk pro aktif memberikan informasi kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh informasi sehingga dapat lebih awal memitigasi potensi bencana. Sekecil apapun informasi tolong sampaikan ke masyarakat. Mari kita satukan hati dan pikiran untuk melindungi masyarakat, kita wujudkan Sultra yang aman, sehat dan kondusif,” tutup Andap.

Reporter : Ronas

You cannot copy content of this page