KENDARI, Mediakendari.com – Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto terus mengimbau jajarannya agar selalu mengecek harga pangan khususnya menjelang hari raya Idul Adha.
Andap Diwakili Sekda Sultra, Asrun Lio pemerintah tidak pernah menutup mata atas kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sehingga langkah-langkah strategis terus dilakukan, dalam rangka menjaga stabilitas pasokan maupun harga pangan pokok, serta memastikan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat Sultra.
Sekda Sultra mengungkapkan bahwa pemerintah tidak pernah menutup mata atas kondisi yang terjadi di tengah-tengah masyarakat, sehingga langkah-langkah strategis terus dilakukan, dalam rangka menjaga stabilitas pasokan maupun harga pangan pokok, serta memastikan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat Sultra.
“Rapat ini merupakan langkah yang sangat strategis, mengingat pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi secara cukup, baik dari segi kuantitas, kualitas, maupun keterjangkauan harga. Stabilitas pasokan dan harga pangan pokok menjadi kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan daerah, serta kesejahteraan masyarakat secara luas,” ungkap Asrun Lio saat rakor stabilisasi pasokan dan harga pangan, Kamis 13 Juni 2024.
Ia menerangkan jika perkembangan harga pangan pokok di Sultra hingga Mei 2024, menunjukkan tren yang fluktuatif sehingga tetap menjadi perhatian bersama.
“Inflasi tahunan kita masih di bawah inflasi nasional, namun terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, seperti beras, gula, telur ayam ras, dan beberapa jenis cabai. Kenaikan ini dipicu berbagai faktor, diantaranya terkait mekanisme pasar, kurangnya pasokan dan tingginya biaya produksi,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, juga dihadapkan pada tantangan dalam menjaga stabilitas harga pangan, khususnya di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu, serta meningkatnya permintaan akibat pertumbuhan penduduk dan perubahan pola konsumsi. Menyikapi kondisi ini, perlu segera mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok, serta memastikan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat Sultra.
“Dalam menjaga stabilitas harga dan keterjangkauan pangan, Pemprov Sultra telah mengambil langkah-langkah strategis yang komprehensif. Terlebih Pj Gubernur telah berkomitmen untuk memperkuat produksi pangan melalui berbagai program,” ucapnya.
Jenderal ASN Provinsi Sultra ini menjelaskan, sejumlah program tersebut diantaranya terkait peningkatan produktivitas pertanian yang menjadi fokus utama, dimana dengan mendorong penggunaan bibit unggul, pupuk berkualitas, dan teknologi pertanian modern. Diversifikasi tanaman pangan juga terus digalakkan untuk mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Menurutnya, terkait kelancaran distribusi yang merupakan faktor krusial dalam menjaga stabilitas harga pangan. Oleh karena itu, pemerintah bersama pihak terkait lainnya, terus berupaya meningkatkan infrastruktur pendukung, seperti perbaikan jalan, pembangunan gudang penyimpanan, dan modernisasi sistem logistik. Tidak berhenti disitus saja, pengawasan ketat terhadap rantai pasokan pangan juga kerap dilakukan, guna mencegah praktik-praktik merugikan bagi konsumen.
“Strategi lainnya, Pemprov Sultra juga aktif membangun kerjasama dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah kabupaten kota, instansi vertikal, pelaku usaha, akademisi, dan masyarakat,” terangnya.
Koordinasi yang erat ini, lanjutnya, bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan, program, dan tindakan dalam menjaga stabilitas pangan.
“Kita semua menyadari bahwa pangan adalah kebutuhan dasar yang paling vital bagi masyarakat. Produsen dan pelaku usaha memegang peran kunci dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan. Untuk itu, saya mengajak untuk senantiasa menjaga kualitas dan kuantitas produksi, memastikan bahwa hasil panen memenuhi standar keamanan dan gizi yang tinggi,” pesannya.
Ia mengingatkan kembali bahwa dalam menjaga stabilitas pasokan maupun harga pangan pokok, serta memastikan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat Sultra, dibutuhkan keterlibatan dan peran serta semua pihak, baik itu pemerintah, produsen, distributor, pedagang hingga konsumen.
“Masing-masing pihak ini memiliki peran, dimana pemerintah sebagai regulator, fasilitator, dan pengawas dalam menjaga stabilitas pangan. Produsen bertanggung jawab untuk meningkatkan produksi, menjamin kualitas produk, dan mendistribusikan produk secara adil. Distributor dan pedagang berperan dalam menjaga kelancaran distribusi dan menetapkan harga yang wajar,” jelasnya.
Dia melanjutkan, sedangkan konsumen diharapkan bijak dalam mengonsumsi pangan dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan.
“Kepada semua peserta, kami berharap melalui rapat koordinasi ini, kita dapat merumuskan langkah-langkah konkret dan strategis dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok di Provinsi Sultra. Mari kita tingkatkan koordinasi, komunikasi, dan kerjasama, demi mewujudkan ketahanan pangan daerah yang berkelanjutan,” harapnya.(MK)