KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Puluhan ASN di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan aksi demo di halaman kantor RSJ. Mereka menuntut Plt Direktur RSJ Sultra karena tidak mengurus kliam dana Covid-19 tahun 2021 lalu.
Koordinator Aksi, Muslik mememberkan bahwa, klaim dokumen berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan, bahwa semua pasien covid di RSJ semua dibebas biayakan. Karena telah dianggap sebagai bencana, maka semua biaya tidak dibebankan kepada pasien. Sehingga Menteri Kesehatan memberikan pergantian biaya berdasarkan PMK semua pasien Covid-19 digantikan, dengan catatan, melengkapi semua dokumen.
“Sudah kita ajukan ke Kemenkes dan melalui verifikator BPJS, dan uang tersebut keluar Rp 1 miliar lebih dan cair di rekening RSJ Sultra,” bebernya.
Lanjut, kata dia, harusnya pihak RSJ mencarikn jalan uang tersebut agar bisa dicairkan dan dibagikan ke Nakes yang ada di RSJ. Tetapi RSJ non BLUD, maka uang tersebut ditransfer ke Kasda oleh Plt Direktur RSJ, dari hasil konsultasi ke Biro Hukm Setda Sultra dan BPK, uang tersebut bisa dibagi kepada nakes .
“Karena uang tersebut sudah masuk di Kasda, maka uang tersebut harus dimasukan pada APBD Perubahan, tetapi ini sudah terlambat, sedangkan uang tersebut sudah tiga bulan lalu cair,” jelasnya.
Ia menilai, harsunya dari tiga bulan lalu, harus dipikirkan tetapi anggaran perubahan sudah selesai dibahas di DPRD Sultra.
“Akhirnya teman-teman mengeluhkan hal ini, keterlambatan kepengurusan adimistrasi. Yang tidak jelas adalah pimpinan menyampaikan anggaran tersebut tidak bisa dibagi, akhirnya Senin lalu, ada pertemuan dengan BPK dan Inpektorat. Dengan hasil bahwa, anggaran tersebut bisa dibagi dengan catatan pihak menajamen memasukannya dalam APBD tahun 2023, dan menyusun Pergub harus selesai tahun ini,” jelasnya.
“Kalua tidak, maka tidak bisa dibayarkan. Ini menjadi kendala jadi aksi ini bentik kekesalan mereka, dan bisa direspon bahwa ini kita bisa ditindaklanjuti,” tukasnya.
Reporter : Rahmat R
