Reporter: La Ato
KENDARI – Awal tahun 2021, Kabupaten Buton Utara (Butur) menjadi satu-satunya kabupaten pertama di Sulawesi Tenggara yang berhasil mengekspor komoditas pertaniannya, yakni 48 ton mete biji ke Vietnam melalui pelabuhan Kendari New Port.
Potensi pertanian Butur ternyata bukan hanya mete, tapi juga memiliki komoditas pertanian unggulan lain, seperti beras organik, kelapa, dan pala.
Komoditas pertanian tersebut telah menjadi andalan petani di kabupaten yang baru berusia 11 tahun tersebut. Walaupun demikian, perdagangannya masih sebatas domestik antar daerah.
“Kami sangat berterimakasih atas kunjungan Karantina Pertanian Kendari di daerah kami. Dengan kunjungan ini akhirnya kami tahu prosedur untuk melakukan ekspor komoditas pertanian,” ujar Kepala Dinas Pertanian Buton Utara saat menyambut kehadiran tim Karantina Pertanian Kendari yang dipimpin langsung Kepala Karantina Pertanian Kendari, N. Prayatno Ginting, sebagaimana rilis yang diterima Mediakendari.com, Selasa, 16 Februari 2021.
Dalam kunjungannya tersebut, selain bertemu dengan pemerintah daerah, Ginting juga melihat lebih dekat potensi komoditas pertanian daerah Butur.
“Daerah ini memiliki potensi luar biasa. Selain mete yang sudah ekspor, ada kelapa dengan kopra putih sebagai produknya, pala, dan lada. Ini perlu pendampingan, serta didorong untuk bisa ekspor juga,” terang Ginting.
Untuk kelapa, saat ini dalam satu bulan sudah terbangun hampir 30 solar dome di seluruh kecamatan, dengan estimasi produksi kopra putih mencapai 100 ton per bulan, 20 ton arang per bulan, serta menyerap 500 ribu butir kelapa per bulan.
Melalui kunjungan ini, kedua belah pihak bersepakat untuk komitmen bekerjasama dalam rangka mendorong ekspor komoditas pertanian. Penandatanganan komitmen bersama ini disaksikan langsung oleh Bupati Butur, Abu Hasan. (c)