NEWS

Program Manunggal Air TNI-AD Dinikmati 240.049 Keluarga

1312
×

Program Manunggal Air TNI-AD Dinikmati 240.049 Keluarga

Sebarkan artikel ini

SERANG – TNI-AD memiliki komitmen kuat memerangi masalah stunting. Untuk itu, sebuah program inovasi diwujudkan, berupa
Program Manunggal Air. Program ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No.72 Tahun 2021, bertujuan mewujudkan ketersediaan air bersih yang merupakan faktor utama dalam program percepatan penurunan stunting.

Komitmen itu diwujudkan melalui kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman ke Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten. Kunjungan ini menurut rencana dilakukan KSAD, Selasa (25/7/2023).

Dalam kunjungan sehari itu, menurut informasi Humas BKKBN, Senin (24/7/2023), di mana Kepala BKKBN juga akan hadir dalam kesempatan itu, KSAD akan meresmikan penggunaan fasilitas Air Bersih dan kegiatan Percepatan Penurunan Stunting dalam wilayah Korem 064/MY.

Pembuatan sumur bor dan pompa hidran ini dilakukan di 1.345 lokasi dan akan dinikmati oleh 240.049 keluarga.

Kunjungan tersebut juga akan ditandai dengan pemberian nutrisi tambahan untuk 300 anak stunting, dan pelaynaan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) implant bagi 100 akseptor di fasilitas kesehatan dan puskesmas setempat, serta kegiatan bakti sosial lainnya.

Pada Kesempatan tersebut akan hadir pejabat kementerian di antaranya dari Kemenko PMK, Kemensos, Kemenkes, Kemen PUPR, PJ Gubernur Banten serta Stakeholder lainnya.

Direncanakan, peresmian itu akan dihadiri 7.500 warga masyarakat penerima manfaat dari keberadaan fasilitas air bersih tersebut. Seluruh jajaran TNI-AD juga turut menyaksikan kegiatan peresmian tersebut secara daring.

Ihwal Perpres No.72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, didalamnya berisikan instruksi, bahwa percepatan penurunan stunting hendaknya dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan.

Oleh karena itu, dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan melalui percepatan penurunan stunting, menurut Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) dalam satu kesempatan, BKKBN tidak dapat bekerja sendiri. “Dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi lintas instansi agar angka stunting dapat ditekankan,” ujar dr. Hasto. (Adm).

You cannot copy content of this page