Editor : Kang Upi
KENDARI – Desa Puundombi, Kecamatan Tongauna Utara, Kabupaten Konawe didorong menjadi daerah percontohan dalam program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
Hal itu sebagaimana diungkapkan Ketua Tim Penilai lomba P2WKSS Sultra, Andi Tendri Raweng Silondae dalam sambutannya dalam agenda penilaian lomba tersebut di Desa Puundombi, Senin (21/10/2019).
Andri Tenri menyebut, program peningkatan peranan perempuan di Desa Puundombi dapat menjadi rol model bagi wilayah lainnya, yang ada di Kabupaten Konawe, maupun kabupaten lain.
“P2WKSS menjadi jembatan bagi pemerintah desa, kelompok masyarakat dan pihak lainnya untuk bersinergi, termasuk kelompok perempuan untuk mengembangkan dirinya. Kita ingin P2WKSS menjadi daya ungkit kelompok perempuan untuk berinovasi,” kata Andi Tendri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Sultra ini berharap, Konawe bisa kembali meraih juara, setelah di ajang yang sama tahun 2008 lalu di Desa Ulu Benua, Kecamatan Amonggedo mendapatkan juara III.
Baca Juga :
- DPW Lira Sultra Sebut Proyek APBD Konawe Didominasi Oknum Dewan Dengan Modus Pokir
- Masyarakat Sampara Raya Antusias Sambut Harmin Ramba di Acara Halal Bihalal di Kecamatan Bondoala
- Harmin Ramba Peduli Peningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat Konawe
- KPU Muna Jadwalkan Pleno Penetapan Caleg Terpilih Usai Hadapi Sengketa di MK
- Terima Tamu Investor dari Shanghai, Pj Bupati Konawe Tawarkan Kawasan Routa Industrial Park
- DPD PAN Konawe Bidik Figur Potensial Salah Satunya Harmin Ramba, ini Alasannya Tak Buka Pendaftaran Balon Kada
Hadir di Konawe, tim P2WKSS diterima Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinand, bersama Ketua Tim Penggerak PKK Konawe, Titin Nurbaya Saranani dan wakilnya, Cici Ita Ristianty, serta para kepala OPD.
Sementara itu, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa dalam sambutannya yang dibacakan Ferdinan menuturkan, kaitannya dengan P2WKSS, Pemda secara aktif menjadi bagian dalam program provinsi layak anak.
Mantan Kepala BPKAD Konawe menyebut, untuk mendukung pogram provinsi layak anak tersebut, maka minimal ada enam kabupaten kota yang berstatus layak anak di Sultra, yang ditargetkan salah satunya adalah Konawe.
“Untuk menyukseskan program tersebut, sebaiknya provinsi fokus pada wilayah tertentu. Sehingga pendanaannya juga dapat efisien,” terangnya.