Redaksi
KENDARI – PT Masempo Dalle akhirnya angkat bicara terkait tindakan premanisme terhadap mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) beberapa waktu lalu.
Direktur PT Masempo Dalle, Saharibi menegaskan, pihaknya tidak terlibat dalam aksi pembungkaman terhadap sejumlah aktivis mahasiswa di Kendari.
Saharibi bahkan mengaku terkejut dengan adanya pemberitaan di beberapa media yang menyebut pihaknya diduga sebagai salah satu dalang dalam penganiayaan mahasiswa tersebut.
“Kami juga kaget, kok perusahaan kami disangkut pautkan dengan tindakan anarkis itu,” ujar Saharibi, Minggu (5/1/2020).
Saharibi menerangkan, sebagai warga negara yang menjunjung tinggi supremasi hukum, pihaknya enggan melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum termasuk aksi premanisme.
“Kita ini negara hukum, jika ada hal-hal yang sekiranya tidak sesuai hukum, kami akan menempatkan hukum sebagai panglima. Tidak main preman seperti yang dituduhkan,” jelasnya.
Saharibi bahkan menyesalkan adanya aksi balasan yang dilakukan oleh segelintir oknum terhadap kantornya.
“Justru yang seperti ini yang aksi premanisme. Menyelesaikan permasalahan dengan kekerasan,” tegasnya.
Dia menambahkan, terkait aksi penyerangan yang dilakukan di Kantornya tersebut, kini pihaknya telah melaporkan ke pihak berwajib.
BACA JUGA :
- Diduga Korupsi Dana Perusahaan PT RBM Rp 2,5 M, Komisioner Bawaslu Konawe Restu Tabara Dijerat Pasal 374 Pengelapan Karena Jabatan
- BPN Konawe “Mandul” Tanggani Persoalan Sertifikat Warga Transmigrasi di Tonggauna Utara
- Peduli Kedamaian Warganya, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba Instruksikan Penghentian Aktivitas Pengolahan Sawah Terkait Kisruh Lahan II Desa Tawamelwe
“Kami melaporkan kepada pihak berwajib, karena kami ingin agar tidak ada kambing hitam dalam kasus ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya telah diberitakan bahwa tindakan premanisme yakni pembacokan aktivis mahasiswa UHO, Muhammad Iksan, beberapa hari lalu terkait dengan aksi demonstrasi di DPRD Provinsi Sultra.
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa menduga terdapat tindakan kejahatan pertambangan yang dilakukan oleh PT Masempo Dalle, PT Makmur Lestari Primatama dan PT Astimah Konstruksi.