KendariPOLITIK

RAG – SS Siap Realisasikan Program Bangun Kampung di Kecamatan Laeya

1284
×

RAG – SS Siap Realisasikan Program Bangun Kampung di Kecamatan Laeya

Sebarkan artikel ini
Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan
Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel), Rusmin Abdul Gani (RAG) - Senawan Silondae (SS) saat berkempanye di Kecamatan Laeya.

Reporter : Ardiansyah Rahman

KENDARI – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe Selatan (Konsel), Rusmin Abdul Gani (RAG) – Senawan Silondae (SS) berjanji merealisasikan program bangun kampung di Kecamatan Laeya.

Hal itu diungkapkan Rusmin saat berkampanye dihadapan warga Desa Ambesea, Labokeo, Torobulu, Rambu-rambu dan Punggaluku di Kecamatan Laeya, Rabu 14 Oktober 2020.

Rusmin Abdul Gani dihadapan warga memaparkan bahwa dirinya siap mewujudkan Konsel Mandiri dengan merealisasikan program bangun kampung di wilayah tersebut.

Program tersebut akan direalisaskan dalam pembangunan di berbagai sektor seperti pertanian, perkebunan, peternakan, infrastruktur, menyediakan lapangan kerja serta pelatihan wirausaha untuk pemuda.

“Dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dengan pengelolaan keuangan yang sehat, tentunya kita akan perkuat dan membenahi sektor untuk meningkatkan pendapatan daerah,” jelas Rusmin.

“Tak perlu ragu bapak ibu, semua akan kita realisasikan jika saya terpilih. Sebagai pengusaha murni tentunya niatan saya tidak lain untuk mengabdi dan membangun daerah mengedepankan layanan publik,” tambahnya.

Dalam tatap muka, warga mengeluhkan tidak adanya bantuan pemerintah yang disalurkan langsung kepada masyarakat, seperti bantuan alat tangkap ikan, bantuan kapal dan lainnya.

“Beberapa tahun terakhir belum ada bantuan dari Pemda Konsel. Kami hanya menyediakan alat tangkap dan lainnya secara mandiri. Muda-mudahan kalau Pak Rusmin – Senawan terpilih bisa bantu kami,” kata seorang warga, Rustam.

Selain itu, warga juga mengeluhkan lambat dan minimnya honor bagi aparat desa, dan termasuk juga honor guru kontrak yang dinilai tidak mensejahterakan tenaga didik.

“Pak kita ini bosanmi di janji-janji terus, honor desa saja minim dan selalu terlambat, apa lagi gaji guru honor yang minim. Bagaimana mau maju kita punya daerah,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page