RAHA – Kendati memiliki anak didik dengan fisik dan mental yang tidak begitu sempurna (cacat), Sekolah Luar Biasa (SLB) Anugerah Hati tetap turut berpartisipasi dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-73 di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Karena tak ingin dipandang sebelah mata, Sekolah yang dipimpin Suhartin Yaddi itu menurunkan dua barisan murid dan guru pada lomba gerak jalan indah yang digelar beberapa waktu lalu oleh pemerintah setempat sebagai rangkaian perayaan hari kemerdekaan.
Alhasil, mereka sukses menyabet dua gelar juara di lomba itu setelah diumumkan pada Jumat malam (17/8).
Pada barisan murid yang menampilkan pembacaan puisi oleh seorang tuna netra dihadapan Bupati Muna beserta jajarannya, mendapatkan nilai khusus hingga berhasil meraih juara 1 kategori Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK). Padahal dalam barisan itu terdapat anak-anak dengan berbagai macam keterbatasan, seperti Tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna wicara dan autis.
Sedangkan pada barisan guru-guru yang memberikan penghormatan melalui ucapan dan bahasa isyarat, dihadiahi gelar juara 2 kategori Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Hal ini menjadi satu kebanggaan dan sangat disyukuri oleh pihak Sekolah yang terletak di jalan Diponegoro, Kelurahan Wamponiki, Kecamatan Katobu itu. Mengingat juara yang diraih saat ini menjadi pertama kalinya bagi mereka setelah 3 kali gagal pada tahun tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, kami mengucapkan syukur kepada Tuhan atas segala rahmatnya dan juga bagi para guru, berkat kerja keras mereka hingga kita bisa meraih prestasi ini, karena tahun ini kita baru dapat juara,” ujar Ketua Yayasan SLB Anugerah Hati, Suhartin Yaddi, Sabtu (18/8).
“Semoga kedepannya dapat ditingkatkan,” cetusnya.
Wanita yang akrab disapa kakak Tin ini juga berharap kepada pemerintah daerah agar sesekali berkunjung dan memberikan perhatian khusus bagi para siswa-siswi yang telah beberapa kali mengharumkan nama daerah di kancah nasional dengan menjuarai berbagai macam lomba.
“Kita juga berharap pemerintah agar tidak menutup sebelah mata terhadap anak didik kami, karena mereka berbeda dengan anak-anak yang lainnya. Apalagi sudah banyak gelar juara yang mereka raih di lomba tingkat Nasional untuk mengharumkan nama daerah,” timpalnya.(a)