Reporter: Rahmat R.
KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Sosial (Dinsos) Sultra, telah menyalurkan paket sembako sebanyak 49.550 di 17 kabupaten/kota.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Sultra, Armunanto, ia mengatakan jumlah paket sembako yang disalurkan disemua daerah beda-beda tergantung usulan masing-masing daerah.
Bantuan ini, untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dan terdampak Covid-19. Namun, menurutnya usulan ini berdasarkan permintaan Gubernur Sultra sejak awal Virus Corona masuk Sultra sejak awal Maret 2020 lalu.
“Ini adalah permintaan gubernur yakni untuk diminta datanya sejak Maret, pihak kami langsung meminta data ke kabupaten atau kota agar mereka mengusulkan ke kami, dan kami melakukan verikiasi, kemudian kami kembalikan sehingga yang didapatkan sesuai kota yang ada,” ungkapnya.
Bantuan ini diselurkan sejak dua bulan lalu dan berakhir pada pertengahan Juni 2020. Total anggaran tersebut khususnya di Dinas Sosial Sultra sebesar Rp 18 milliar dengan persebaran paket sembako sebanyak 49.550.
“Dinas Sosial ini pendekatannya pada masyarakat yang miskin, paket yang kami distribusikan terakhir di Wakatobi pada tanggal 16 Juni 2020,” terangnya.
Yang tersebar sejumlah daerah yakni, Kota Baubau 3.630, Kabupaten Buton 4.946, Busel 2.450, Wakatobi 3.354, Muna 4.891, Mubar 1.579, Buteng 1.581, Butur 3.129, Kolaka 5.129, Kolut 4.882 dan Koltim 1.283 paket.
Sementara itu, Kota Kendari 6.044, Konkep 2.264, Konut 591, Konsel 548, Bombana 3.950 serta Konawe 510.
“Sekarang kami dalam tingkat perampungan dua program yakni Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yakni 500 ribu rupiah per keluarga,” beber Armunanto.
Selain itu, ada juga bantuan utnuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) kepada 210 kelompok yang tersebar di 7 kabupaten/kota. Adapun jumlah bantuan ini ada adalah Kota Kendari 30 Kube, Wakatobi 20, Bombana 40, Kolut 40, Kolaka 40, Muna 20 dan Konkep 20 kelompok.
“Kube ini diberikan kepada yang masih aktif khususnya mereka yang aktif 2019, 2018, dan 2017 atau tiga tahun ke bawah. Ini mereka yang tidak mendapatkan bantuan pusat dan kegiatan mereka masih aktif. Karena adanya Covid-19 terdampak dan stagnan maka kami berikan stimulus sekita 6 juta rupiah per kube,” tandas Armunanto.