DPRD KOTA KENDARIKENDARIMETRO KOTAPENDIDIKAN

Rapat Darurat: DPRD Kendari Siaga Hadapi ‘Sabu Generation’ di Sekolah

450
Ketgam: Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi III Laode Azhar dan diikuti oleh wakil Ketua 2 DPRD Kota Kendari Irmawati, Ketua Komisi I Zulham Damu, serta anggota Komisi I, II, dan III. RDPU ini juga menghadirkan Kepala Kantor Wilayah.

KENDARI, MEDIAKENDARI.com – DPRD Kota Kendari menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) lintas komisi yang berubah menjadi rapat darurat setelah mencuatnya isu menegangkan: narkoba kini menyusup ke sekolah-sekolah menengah pertama di Kota Kendari. Fenomena ini memunculkan kekhawatiran akan lahirnya “Sabu Generation” di kalangan pelajar muda.

Rapat yang digelar di ruang aspirasi Sekretariat DPRD Kota Kendari itu dipimpin oleh Ketua Komisi III, Laode Azhar, serta dihadiri oleh Wakil Ketua II DPRD Kota Kendari Irmawati, Ketua Komisi I Zulham Damu, dan anggota Komisi I, II, serta III. Hadir pula sejumlah instansi penting seperti Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Sultra, Kepala BNN Kota Kendari, Kasat Narkoba Polresta Kendari, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari, serta Koordinator Ruang Sipil.

Rapat ini berawal dari surat resmi yang dikirim Ruang Sipil Komunitas Kampanye dan Advokasi Isu Hak Asasi Manusia, yang menyoroti meningkatnya peredaran narkoba di kalangan pelajar SMP. Dari situ, DPRD Kendari pun langsung bereaksi cepat, membentuk forum darurat untuk memetakan langkah-langkah penanganan.

Fakta-fakta yang terungkap dalam rapat membuat suasana ruang sidang sempat hening. BNN Kota Kendari memaparkan temuan mengejutkan: kasus narkoba telah menjangkau 8 SLTP di Kota Kendari, dengan jenis narkoba berupa sintesis (sinten) dan sabu. Lebih miris lagi, narkoba itu didapat melalui penjualan online, baik dengan cara menempel maupun transaksi langsung. Bahkan, ada kasus di mana pengedar menawarkan narkoba secara gratis kepada siswa sekolah.

BNN juga menyoroti pentingnya sosialisasi bahaya narkoba sejak masa penerimaan siswa baru, serta menyampaikan kesiapannya untuk bekerja sama dengan OPD terkait, meski masih menghadapi kendala karena belum memiliki kantor dan tempat rehabilitasi sendiri.

Dari pihak kepolisian, Kasat Narkoba Polresta Kendari menjelaskan bahwa timnya sudah melakukan beberapa penangkapan terhadap pengedar narkoba berdasarkan informasi masyarakat dan pengembangan kasus, dan sebagian pelaku telah dijatuhi hukuman.

Sementara itu, Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Sulawesi Tenggara melaporkan hasil operasi di lapas yang melibatkan TNI dan Polri. Mereka menemukan alat komunikasi seperti handphone, namun tidak menemukan narkoba. Pihaknya juga mengakui bahwa beberapa fasilitas lapas seperti CCTV tidak berfungsi dan jumlah personel masih kurang. Bahkan, Kanwil menyatakan terbuka menindak tegas jika ada oknum petugas yang terlibat dalam peredaran narkoba.

Temuan makin mengerikan saat Koordinator Ruang Sipil memaparkan hasil investigasi. Berdasarkan laporan media dan pengakuan tersangka yang ditangkap polisi, narkoba yang beredar di luar diduga diperintahkan oleh oknum tahanan dari Lapas Kelas II Kota Kendari. Ia pun menegaskan perlunya langkah konkret dan kolaboratif dari semua pihak untuk menghentikan rantai peredaran tersebut.

Menanggapi situasi yang disebut sebagai “darurat narkoba pelajar”, DPRD Kota Kendari menegaskan komitmennya untuk turun tangan penuh membantu aparat penegak hukum melalui fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.

Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, Laode Azhar, menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan rapat kerja bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyikapi maraknya peredaran narkoba di kalangan siswa.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Narkoba sudah masuk ke sekolah-sekolah dan mengancam generasi muda kita. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu memberantas narkoba di Kota Kendari,” tegas Laode Azhar.

DPRD Kota Kendari berharap agar seluruh pihak mulai dari aparat hukum, lembaga pendidikan, hingga masyarakat dapat bersinergi dan bekerja sama menghadapi ancaman yang kini menyentuh dunia pendidikan.

Dengan rapat darurat ini, DPRD Kendari menegaskan satu hal penting sebelum “Sabu Generation” benar-benar lahir, semua elemen harus bergerak cepat menyelamatkan generasi masa depan.

Laporan: Supriati

 

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version