BOMBANA, MEDIAKENDARI.COM – Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Satuan Tugas Stunting (Satgas Stunting) Provinsi Sulawesi Tenggara menghadiri rapat Koordinasi dan Evaluasi bersama Tim Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Kantor Bappeda Kabupaten Bombana yang juga dihadiri oleh Tim BPKP juga Dinas terkait, dengan program percepatan penurunan stunting (PPS). Rabu
Kegiatan yang dibuka dengan sambutan dari Ridwan S.Sos.,M.P selaku Asisten III Kabupaten Bombana menyampaikan upaya pencegahan dan penanganan stunting di Kab Bombana telah dilakukan.
Kabupaten Bombana sendiri mengalami kenaikan angka stunting yakni sebesar 8,7% dari tahun 2021 sebesar 26,8% menjadi 35,5%. Tahun 2022 bedasarkan hasil SSGI
Bersama 18 OPD terkait di Kabupaten Bombana akan lebih memperkuat koordinasi dalam menurunkan angka stunting di tahun 2023 untuk dapat mencapai 14% Stunting di 2024 secara nasional. dalam mempersiapkan Generasi Emas 2045.
Tim Evaluasi BPKP yang hadir pada saat itu yang di kordinator oleh Hasan Bisri selaku Koordinator Pengawasan (Korwas) Bidang Instansi Pemerintah Pusat memaparkan Mekanisme Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting yang akan di laksanakan di Kab. Bombana .
Melalui Dasar Hukum, Desain Pengawasan BPKP di Tahun 2022, Ruang Lingkup Evaluasi dan Metode Evaluasi apa bagaimana yang akan di lakukan dalam menjalankan Evaluasi Peceptan Penurunan Stunting.
Selain itu Korwas BPKP juga membahas bagaimana mekanisme pendekatan Keluarga Beresiko Stunting dimulai dari Remaja Putri, Calon Pengantin , Ibu Hamil , Pasca persalinan dan baduta/balita 0-59 bulan. Peningkatan Komitmen dan Visi Kepemimpinan di K/L Pemprov, Pemkab/Kota dan Pemdes, Peningkatan Komunikasi Perubahan Perilaku dan Pemberdayaan Masyarakat, Peningkatan Konvergensi Intervensi Spesifik dan Intervensi sensitive diK/L Pemprov, Pemkab/Kota dan Pemdes, Peningkatan ketahanan Pangan dan gizi pada tingkat individu, Keluarga dan Masyarakat dan yang terakhir Penguatan dan Pengembangan Sistem data dan Informasi, Riset dan Inovasi merupakan 5 Pilar dalam Percepatan Penurunan Stunting.
Selain itu Ketua Tim Kerja Advokasi, Penggerakan dan Penyebarluasan Informasi Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara, Agus Salim mengatakan, pentingnya sinergitas dan intervensi secara konvergensi dalam melakukan percepatan penurunan stunting, tentunya berdasarkan data yg ada menjadi data dasar sasaran intervensi dan dengan indikator yang dibutuhkan sehingga akan memudahkan dalam pencapaian target.