Redaksi
BUTON SELATAN – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 11 Juni 2021 di Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital.”
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari komisioner KPU Sulawesi Barat yang juga pegiat media Sosial Adi Arwan Alimin, peneliti La Ode Surazal Qalbi, praktisi sosial Asniwun Nopa, dan praktisi komunikasi Neneng Athlatul Falziyah.
Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Daniel, seorang penyiar radio dan TV. Episode kali ini diikuti 211 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.
“Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama diampu Adi Arwan Alimin yang membawakan tema “Cara Menggunakan Digital dalam Belanja Online.” Menurut dia, terpaan dunia belanja daring saat ini sudah tidak dapat dihindari.
Untuk itu masyarakat harus memiliki sejumlah poin dalam menghadapi terpaan tersebut, misalnya menentukan prioritas kebutuhan dan keinginan, membuat anggaran khusus belanja daring, mengurangi mengunjungi lokapasar, dan jangan mudah tergiur diskon.
Berikutnya, La Ode Surazal Qalbi yang menyampaikan materi berjudul “Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital.” Ia mengatakan etika menentukan adab bangsa, dan masyarakat harus mengetahui bahwa etika juga dibutuhkan dalam transaksi dunia digital, baik dalam berkomunikasi dan bertransaksi.
Sebagai pemateri ketiga, yakni Asniwun Nopa membawakan tema tentang “Nabung Atau Belanja Online.” Menurut dia, untuk menyeimbangkan perilaku menabung dan berbelanja adalah dengan melakukan perencanaan keuangan setiap bulan.
“Hal ini untuk mengetahui kemana uang akan digunakan, bukan membuat penasaran kemana uang yang sudah digunakan,” tukasnya.
Adapun Neneng Athlatul Falziyah, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Main Aman Saat Belanja Online.” Ia mengingatkan perlunya warganet untuk memilih platform yang terpercaya dalam melakukan belanja daring.
Transaksi digital melalui aplikasi Whatsapp, Instagram dan Facebook, katanya, lebih berisiko dibandingkan dengan pembelian di lokapasar karena tidak ada jaminan.
Setelah pemaparan materi dari semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Salah satu peserta, Amanda, menanyakan cara memberi tahu orang tua mengenai etika di dunia digital. Menurut La Ode, jika hal itu terkait masalah hoaks, maka dapat diatasi dengan mengajak diskusi logis, misalnya terkait sumber dan konten berita.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.